Laka Maut di Pegunungan Arfak

18 Jenazah Laka Maut Dipulangkan, Isak Tangis Warga NTT Pecah di Bandara Rendani Manokwari

Ketua IKF Papua Barat, Clinton Tallo mengatakan, ke 18 jenazah akan diberangkatkan dari Bandara Rendani menggunakan pesawat carteran menuju Bandara El

Penulis: Safwan Ashari | Editor: Roifah Dzatu Azmah
(TribunPapuaBarat.com/Safwan Raharusun)
Penurunan 18 jenazah pekerja tambang emas yang tewas saat laka maut di Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Kamis (14/4/2022). 

Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Suasana haru dan isak tangis masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) pecah di Ruang Cargo Bandara Rendani Manokwari, Papua Barat, sekira pukul 10.45 WIT, Kamis (14/4/2022).

Kala itu, keluarga Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Papua Barat hendak memulangkan 18 jenazah laka maut di Distrik Minyambouw, kembali ke NTT.

Ketua IKF Papua Barat, Clinton Tallo mengatakan, ke 18 jenazah akan diberangkatkan dari Bandara Rendani menggunakan pesawat carteran menuju Bandara Eltari Kupang.

Baca juga: Bos Perusahaan Bantu Pemulangan 18 Jenazah Pekerja Tambang di Pegaf ke NTT Pagi Ini

Baca juga: Sopir Diduga Lalai, 34 Orang Jadi Korban dalam Kecelakaan Maut di Pegaf Papua Barat, 18 Tewas

"Pemulangan jenazah ke kampung halaman di tanggung oleh pengusaha tambang emas yang mempekerjakan mereka," ucap Clinton, Kamis.

Selain itu, pengusaha tambang emas yang juga pemilik Toko Tengah di Kabupaten Manokwari, juga turut memfasilitasi kepulangan keluarga korban kecelakaan maut ke Kupang.

"Ketika tiba di Kupang, NTT, nanti kemudian dilanjutkan ke kampung halaman masing-masing," tuturnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved