Kisah Pedagang Sirih Pinang di Pasar Sanggeng Manokwari yang Berhasil Kuliahkan Anaknya hingga PNS

Kisah Pedagang Sirih Pinang di Pasar Sanggeng Manokwari yang Berhasil Kuliahkan Anaknya hingga PNS

Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Jefri Susetio
Tribun PapuaBarat.com
PEDAGANG: Seli dan mama-mama Papua lainnya, yang datang dari Kampung Wau, Distrik Abun, Kabupaten Tambrauw, demi berjualan di Pasar Sanggeng Manokwari. Hasil jualan sirih pinang Seli sejak dulu, berhasil menyekolahkan kelima anaknya. Dua di antaranya, sudah berstatus PNS. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Melalui pendidikan, seseorang dapat mengubah nasibnya menjadi lebih baik.

Itulah yang diyakini Seli (42), penjual sirih pinang di Pasar Sanggeng, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.

Seli merupakan satu dari Mama-mama Papua lainnya, yang mengarungi lautan, dari Kampung Wau, Distrik Abun, Kabupaten Tambrauw, demi berjualan di Pasar Sanggeng.

"Tong (kami/kita) punya pasar jauh di gunung. Jadi lebih dekat ke Manokwari. Jualan untuk kasih (beri) sekolah tong punya anak," kata Seli ketika ditemui TribunPapuaBarat.com, belum lama ini.

Baca juga: BPS Sebut Nilai Tukar Petani di Papua Barat Naik Tipis pada Juli 2022

Baca juga: Kota Sorong Jadi Langganan Banjir, Kadis PPLH Beberkan Faktor Penyebabnya

Sang suami, Agus (50), adalah seorang petani di Kampung Wau.

Seli mengaku, hasil bumi dari kebun garapan keduanya itulah, yang diboyongnya ke Pasar Sanggeng.

Mayoritas dagangan yang dibawanya dalam kapal perintis Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 112, adalah sirih pinang.

Perjalanan laut yang ditempuhnya menghabiskan waktu selama 12 jam.

Sekarung penuh sirih pinang yang dibawa Seli, dijajalnya hingga laku terjual di Pasar Sanggeng. Selama masa berjualan, Seli akan menginap di rumah kerabatnya di Manokwari.

Omzet yang didapat Seli, dari penjualan sirih pinang di Pasar Sanggeng, bisa mencapai Rp 5 juta sampai Rp 6 Juta.

"Tong jualan di sini pembelinya lebih banyak daripada di kampung. Makanya tong senang jualan di sini," tutur Seli semringah.

Baca juga: KPUD Kota Sorong Sebut Anggaran Pilkada 2024 Meroket, Diprediksi Capai Rp 50 Miliar

Baca juga: Ternyata Ribuan DPT Kota Sorong yang akan Dihilangkan KPU, Berikut Pertimbangannya

Hasil berjualan sirih pinang sejak dulu itulah, Seli dan Agus berhasil menyekolahkan kelima anaknya.

Bahkan, dua dari kelima anaknya, telah berstatus pegawai negeri sipil (PNS).

Yustus, putra kedua Seli, adalah lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari.

Kini, ia telah menjabat sebagai sekretaris Distrik Abun, yang berstatus PNS.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved