Minat Masyarakat Papua Barat Gunakan Pesawat Tinggi Jadi Penyumbang Terbesar Inflasi

Minat Masyarakat Papua Barat Gunakan Pesawat Tinggi Jadi Penyumbang Terbesar Inflasi

Penulis: Elias Andi Ponganan | Editor: Jefri Susetio
Tribun PapuaBarat.com
PERKEMBANGAN INFLASI: Koordinator Fungsi Statistik Distribusi, BPS Papua Barat, Lasmini sedang memaparkan data perkembangan inflasi periode Juli 2022, pada Senin (1/8/2022). Foto : TribunPapuaBarat.com/F. Weking 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, Provinsi Papua Barat mengalami inflasi pada Juli 2022 sebesar 1,11 persen (month to month/mtm) dengan indeks harga konsumen 111,89 lebih tinggi dari Juni 2022.

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi, BPS Papua Barat, Lasmini mengatakan, tujuh dari 11 kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks harga.

Sedangkan empat kelompok lainnya terjadi deflasi atau penurunan indeks harga.

Kelompok yang paling dominan mendorong inflasi adalah transportasi.

Baca juga: Pengerjaan Stadion Bewela Belum Selesai tapi Bakal Diresmikan Wali Kota Sorong, Ada Apa?

Baca juga: Pemprov Papua Barat Menunggak Pajak Kendaraan Dinas Rp 4 Miliar, Sekda: Itu Utang Pemerintah Daerah

"Inflasi dari kelompok transportasi mencapai 8,03 persen dengan andil 0,96 persen," ujarnya saat menggelar konferensi pers di Aula BPS Papua Barat, Sowi 4, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Senin (1/8/2022).

Ia menjelaskan, ada sejumlah faktor yang mendorong kelompok transportasi mengalami peningkatan indeks harga.

Antara lain kenaikan harga avtur, lonjakan harga tiket pesawat, dan pelonggaran syarat penerbangan.

"Minat masyarakat menggunakan angkutan udara sangat tinggi," jelas dia.

Ia melanjutkan, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya turut menyumbang inflasi 1,22 persen dengan 0,07 persen.

Kemudian, kelompok perumahan dan bahan bakar rumah tangga 0,45 persen dengan andil 0,07 persen.

"Kelompok lainnya yang mengalami inflasi adalah perlengkapan dan peralatan, rekreasi dan olahraga, pendidikan, dan lainnya," ujarnya.

Komoditas penyumbang

Ada dua kota IHK di Papua Barat yakni Kota Sorong dan Manokwari.

Selama periode Juli 2022, Manokwari mengalami inflasi 0,57 persen (mtm) dan Kota Sorong 1,26 persen (mtm).

"Sehingga inflasi gabungan sebesar 1,11 persen," jelas Lasmini.

Baca juga: Sanksi Pj Gubernur tak Digubris, 10 Pejabat Pemprov Papua Barat Belum Buat LHKPN, Sekda Bilang Ini

Baca juga: Doa Mohon Berhasil dalam Belajar untuk Para Pelajar Katolik, Bisa Didoakan sebelum Berangkat Sekolah

Selain transportasi, ada sejumlah komoditas yang turut memberikan andil inflasi baik di Kota Sorong maupun Manokwari.

Untuk Kota Sorong terdiri dari bawang merah, kangkung, cabai rawit dan ikan cakalang.

Sementara di Manokwari yakni bawang merah, buah pinang, sirih dan pemeliharaan atau layanan servis.

"Bawang merah dengan andil inflasi 0,18 persen di Manokwari dan Kota Sorong 0,25 persen," pungkas dia.

(*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved