Cerita Muhammad Nurul, Bermodal Rp 10 Juta Bangun Bisnis Kuliner, Kini Sukses di Manokwari
Kisah Muhammad Nurul, Wirausahawan Muda yang Merintis Usaha Jual Tela-tela. Ada rasa Super Pedas, BBQ pedas, jagung pedas, pedas asin, ayam pedas
Penulis: Libertus Manik Allo | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Muhammad Nurul begitu cekatan melayani pembeli panganan di dalam kontainer berukuran 1,5 meter x 1,5 meter. Kontainer tersebut dibuat sebagai lapak tempat dirinya berjualan, Rabu (3/8/2022) sekira pukul 20.30 WIT.
Kompor, wajan, toples, gelas dan mesin pembuat minuman dingin tertata rapih di dalam kontainer tersebut.
Sembari melayani pembeli, ia pun meracik singkong yang dicampurkan dengan bumbu perasa.
Setelah tercampur merata, singkong tersebut ia goreng dan setelah beberapa menit, cemilan singkong goreng bisa dihidangkan ke pembeli.
Baca juga: Kendaraan Dinas Pemprov Tunggal Pajak Miliaran, Pratisi Hukum: Kenyataan Terbalik, Pejabat tak Taat
Baca juga: Dapat Hibah Tanah, MA Pastikan Pengadilan Tinggi Papua Barat Beroperasi Tahun Ini
Ada beberapa varian rasa yang bisa dipesan pembeli.
Ada rasa Super Pedas, BBQ pedas, jagung pedas, pedas asin, ayam pedas, pedas manis, jagung bakar, jagung manis, pizza, ayam bawang dan balado jeruk pedas.
Tak hanya itu, ia pun menjual aneka minuman dingin dengan berbagai varian rasa.
Muhammad Nurul pun menyediakan beberapa kursi dan meja bagi pembeli yang ingin menikmati cemilan di lapak jualannya.
Saat TribunPapuaBarat.com menyambanginya, ia bersedia untuk membagi kisah awal merintis usaha cemilan tela-tela.
"Saya sambil goreng singkong ya bang," kata Muhammad Nurul saat ditemui TribunPapuaBarat.com di lapak jualannya, di Jalan Baru, Kelurahan Wosi Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari Papua Barat.
Ia menceritakan, awal mula merintis usaha cemilan tela-tela sejak 2017 lalu.
"Pertama itu saya bantu-batu abang saya jualan tela-tela juga," ujarnya.
Selama dua tahun bekerja membantu kakaknya, ia pun mulai memberanikan dirinya untuk membuka usaha sendiri.
Usaha yang ia pilih pun masih sama seperti yang digeluti kakaknya. Dan usahanya itu ia namai Tela-tela Fried Cassava Reborn.
"2019, begitu sudah ada modal terus niat juga sudah mantap, saya usaha sendiri. Modal awal saya Rp 10 juta ," ujarnya.
Ia pun memilih lokasi berjualan jauh dari tempat usaha kakaknya yakni di Jalan Baru Kelurahan Wosi Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari Papua Barat.
"Kakak saya jualannya di Fanindi, saya di sini (Jalan Baru)," katanya.
Per harinya Muhammad Nurul bisa menjual 70 porsi singkong goreng. Sedangkan untuk minuman dingin bisa mencapai 20 gelas.
"Awalnya saya belum terlalu menguasai cara racik, tapi karena saya memang niat usaha sendiri jadi selama saya bekerja dengan kakak saya, belajar cara-caranya," ucapnya.
Ia pun mengatakan, alasan dirinya merintis usaha sendiri dan tidak bergantung pada orang tua karena tak ingin belajar mandiri.
"Saya ingin tampil beda. Ketika anak muda yang lain di ukuran saya ketika itu, masih bergantung pada orang tua. Tapi untuk saya tidak. Saya harus berusaha sendiri," tuturnya.
"Maka itu ketika saya tamat SMA langsung saya memutuskan untuk bekerja. Dan syukur saat ini saya sudah punya usaha sendiri walau pun masih kecil," timpalnya.
Baca juga: Kuliner Papua Tak Hanya Ulat Sagu dan Papeda, Ini Makanan Lain yang Tak Kalah Lezat
Baca juga: Paulus Waterpauw dan Bupati Manokwari Temui Menteri PUPR, Sinyal Positif terkait Infrastruktur
Muhammad Nurul pun memiliki keinginan ketika sudah memiliki modal yang cukup, ia akan membuka cabang baru.
"Ya itu harapan saya buka cabang," harapnya.
Muhammad Nurul pun berpesan, kepada seluruh anak muda untuk tidak terlalu lama bergantung pada orang tua.
"Intinya harus keluar dari zona nyaman," pesannya.
(*)