Yayasan Anak Air Pulau Papua Beri Contoh Kurangi Sampah Plastik, Ketua YAAPP Ajak Masyarakat Ikuti

Yayasan Anak Air Pulau Papua Beri Contoh Kurangi Sampah Plastik, Ketua YAAPP Ajak Masyarakat Ikuti

Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM/Kresensia Kurniawati Mala Pasa
YAAPP - Yan Agus Rumbewas (48), Ketua Yayasan Anak Air Pulau Papua (YAAPP), tengah berada di perahu motor milik YAAPP untuk mengantar para wisatawan melihat terumbu karang di Pulau Lemon, Rabu (10/8/2022). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI -Seorang kopral Fasharkan TNI AL Manokwari, Yan Agus Rumbewas (48) mendirikan Yayasan Anak Air Pulua Papua (YAAPP).

Ia merasa prihatin dengan sampah plastik yang membuat laut Manokwari kotor.

Pencemaran sampah membuat ekosistem laut, pantai dan darat menjadi tercemar.

Maka ia bersama anggota YAAPP lainnya yang mayoritas nelayan membersihkan pantai.

Baca juga: Berkunjung ke Pulau Terluar, Paulus Waterpauw Beri Bantuan Tangan Kasih dan Sembako untuk Warga

Baca juga: NKRI Harga Mati, Warga Pulau Fani Turut Merayakan Kemerdekaan Indonesia: Kawal Kedaulatan Indonesia

Mulai dari bersihkan perairan Teluk Saiwaibu, Teluk Doreri dengan misi 'sapu laut'

"Awal-awal itu tong (kita/kami) banyak temukan sampah plastik dari bungkus es dari kapal nelayan," ujarnya kepada TribunPapuaBarat.com, Minggu (14/8/2022).

Selain itu, kata dia, sampah plastik di laut telah banyak menutupi terumbu karang. Dan, tidak sedikit plastik terperangkap dalam tubuh ikan yang mati.

Yan mengungkapkan, melalui aksi nyata yang terlihat sederhana dari para anggota YAAPP, berhasil menekan sumbangan sampah plastik bungkus es di laut.

"Tong mulai kurangi membeli dan memakai es dengan bungkus plastik. Jadi, sekarang tong sudah jarang-jarang lihat ada sampah plastik es lagi di permukaan atau di dalam laut," katanya.

Oleh sebab itu, Yan dan 300-an anggota aktif YAAPP lainnya, gencar mengkampanyekan kepada masyarakat untuk berbuat hal yang sama.

Mulai dari mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai, sedotan plastik, kantong plastik, kemasan sachet dan styrofoam.

Pasalnya, Yan menyadari bahwa plastik membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk bisa terurai sempurna.

Dia menyarankan, langkah praktis yang bisa dicontoh masyarakat sebagai alternatif pemakaian produk berbahan plastik.

"Daripada beli minuman di botol kemasan plastik, lebih baik bawa botol minuman kaca sendiri yang bisa diisi berulang kali," pungkas Yan.

Saat meminum air, lanjut dia, sebaiknya tidak menggunakan sedotan plastik lagi.

Baca juga: Bendera Merah Putih 77 Meter Terbentang di Pulau Fani Raja Ampat, Negara Hadir di Pulau Terluar

Baca juga: Paulus Waterpauw Penjabat Gubernur Papua Barat Berkunjung ke Pulau Fani Naik Helikopter

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved