Gelar Musda III, DPD REI Papua Barat Optimistis Industri Properti Bangkit di Era New Normal

Gelar Musda III, DPD REI Papua Barat Optimistis Industri Properti Bangkit di Era New Normal, berikut prediksinya

Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM/Kresensia Kurniawati Mala Pasa
REI - Plt Ketua DPD REI Papua Barat, Julius Lois optimistis industri properti di Papua Barat bisa bangkit di era new normal. Hal ini disampaikan dalam Musda III DPD REI Papua Barat, Rabu (25/8/2022). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Papua Barat menggelar Musyawarah Daerah (Musda) III, di sebuah hotel di Manokwari, pada Kamis (25/8/2022).

"Di masa pandemi covid-19, kita sebagai developer (pengembang) industri properti sempat terpuruk.Tapi, sekarang di era new normal kita optimis bisa mencapai target pembangunan rumah tahun 2022, yaitu sebanyak 1200 unit," kata pelaksana tugas Ketua DPD REI Papua Barat, Julius Lois.

Akibat pandemi covid-19, kata dia, pada 2020 DPD REI Papua Barat hanya mampu membangun 500-an unit rumah.

Sedangkan pada 2021, pembangunan rumah hunian oleh DPD REI Papua Barat mencapai 600-an unit.

Baca juga: Pemkab Manokwari Berdayakan masyarakat Tanam Jagung di Lahan Replanting Sawit

Baca juga: Bupati Manokwari Serahkan 600 Bibit Pisang Unggul dan Sayur Gnemon di Dua Kampung

Adapun jumlah tersebut terhitung dari wilayah kerja DPD REI Papua Barat, yakni di Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Sorong, Teluk Bintuni, Kaimana, dan Kota Sorong.

Julius optimistis industri properti di Papua Barat akan bangkit seiring target pertumbuhan ekonomi pada 2023 sebesar 5,3 persen (year on year/yoy).

"Tahun ini kita naikkan target jadi 1.200 rumah, dengan 90 persennya adalah rumah bersubsidi. Hanya 50 unit rumah yang kita siapkan untuk komersial. Jadi, ini tolong dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat," ujar dia.

Lebih lanjut Julias menjelaskan, dari target pembangunan 1200 unit rumah layak huni tersebut, hingga Agustus sudah terealisasi sebanyak 600-an unit.

Sehingga, dalam empat hingga lima bulan ke depan, DPD REI Papua Barat akan melakukan langkah percepatan, terutama di bidang pemasaran.

Julius menyebut, penyumbang terbesar pasar properti di Papua Barat berasal dari kalangan polisi, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Aparatur Sipil Negara (ASN), dan pihak non-ASN.

"Kita juga dibantu sektor perbankan, seperti dari BNI, BRI, BTN, dan bank Mandiri," tambah dia.

Menurut Julias, sinergitas pihak pemerintah, pengembang industri properti, dan perbankan itulah yang akan membangkitkan iklim properti yang sempat lesu.

Baca juga: Terkait Kasus Pemukulan, Warga Swapen Bahari dan Anggota Satbrimob Polda Papua Barat Sepakat Damai

Baca juga: Provinsi Papua Barat Daya Segera Sah, Ketua Komisi II DPR RI: Paling Lama Dua Pekan

Pemerintah mendukung pemenuhan kebutuhan pokok (papan) masyarakat berpenghasilan rendah (MRB) melalui rumah bersubsidi, dalam program sejuta rumah.

Dari program itu, secara nasional 200 ribu rumah layak huni akan dibangun.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui sektor perbankan, membantu MRB dengan subsidi bantuan uang muka.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved