BNPT dan FKPT Papua Barat Gelar Asik Bang, Upaya Tangkal Radikalisme
BNPT dan FKPT Papua Barat Gelar Asik Bang, Upaya Tangkal Radikalisme, penggunaan media sosial menjadi tantangan.
Penulis: Libertus Manik Allo | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Papua Barat menggelar Aksi Musik Anak Bangsa (Asik Bang) di Billy Cafe, Jalan Merdeka Kelurahan Padarni, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Sabtu (27/08/2022) malam.
Ketua FKPT Papua Barat, Musa Kamudi mengatakan, kaum muda sangat rentan terpapar radikalisme.
Oleh sebab itu, melalui Asik Bang ini, pihaknya dapat memberikan sosialisasi serta pencerahan bagi kaum milenial untuk tidak terpapar radikalisme.
Baca juga: 1.000 Paket Sembako Bantuan Gubernur Papua Barat Tuntas Disalurkan ke Korban Banjir di Kota Sorong
Baca juga: Ibadah bersama Jemaat GKI Pengharapan Wasirisin, Penjabat Bupati Sorong Minta Doa Dan Dukungan
"Sesungguhnya acara ini segianya akan dilakukan pada 17 Agustus lalu, namun karena kegiatan pada saat itu banyak akhirnya kami minta BNPT diundur," kata Musa Kamudi saat memberikan sambutan acara Asik Bang di Cafe Billy, Sabtu (27/08/2022) malam.
Dikatakannya, upaya menangkal paham radikalisme tidak hanya menjadi tugas dari BNPT dan FKPT.
Tetapi juga menjadi tugas dan tanggungjawab semua pihak.
Baik dari tingkat pemerintahan, media, organisasi dan masyarakat.
"Mari kita sama-sama melakukan pencegahan akan bahayanya paham radikalisme," ajaknya.
Ia pun berharap, dengan dilaksanakannya kegiatan Asik Bang, peran media dalam menyampaikan sosialisasi terkait bahaya radikalisme dapat didengar dan dibaca oleh masyarakat khususnya warga Papua Barat.
"Kita jaga provinsi ini aman dan tertib sehingga aktivitas pembangunan bisa berjalan baik dan sukses sesuai dengan visi membangun Papua Barat," tuturnya.
Baca juga: Kajati Papua Barat Imbau Pemilik Badan Usaha Patuh Daftar JKN Pekerja
Baca juga: KKB Diduga Jadi Dalang Tewasnya Bripda Diego, Pengamat Intelijen dan Terorisme: Negara Harus Usut
Ditambahkannya, FKPT akan selalu bersinergi dengan seluruh stakeholder demi mencegah paham radikalisme berkembang di Papua Barat.
"Kami dari FKPT akan selalu bersinergi agar radikalisme tidak terjadi di Papua. Sebab kita disini terdiri dari beragam suku, agama dan ras. Jaga persatuan dan kesatuan sehingga sama-sama bisa menjaga kedamaian," imbuhnya.
Sementara itu, Sub Koordinator Pemulihan Korban BNPT, Nilam Ayuningtyas menuturkan, pihaknya akan terus melakukan pencegahan akan potensi terorisme dan radikalisme melalui FKPT.
"Terorisme sebagai kejahatan luar biasa tentu harus diwaspadai bersama," katanya saat membacakan sambutannya.
Dia menuturkan, saat ini penggunaan media sosial menjadi tantangan.
Pasalnya, media saat ini menjadi tempat yang efektif penyebaran konte.
"Kelompok terorisme memanfaatkan teknologi sebagai alat prograganda dan juga perekrutan anggota," pungkasnya.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/FKPT-Papua-Barat-Musa-Kamudi-Bersama-Perwakilan-BNPT.jpg)