Berita Papua Barat
Genjot Penanaman Modal Asing, Pemprov Papua Barat Target Promosi Potensi Investasi di Tiga Negara
Genjot Penanaman Modal Asing, Pemprov Papua Barat Target Promosi Potensi Investasi di Tiga Negara yakni amerika serikat, korea selatan dan jepang
Penulis: Elias Andi Ponganan | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pemerintah Provinsi Papua Barat terus berupaya agar penanaman modal asing (PMA) mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.
Salah satu strategi yang akan dilakukan adalah gencar mempromosikan potensi investasi multi sektor ke luar negeri.
"Promosi multi sektor ke luar negeri akan meningkatkan realisasi PMA di Papua Barat," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) Papua Barat Sepnat Basna saat diwawancara di Manokwari, Selasa (15/11/2022).
Baca juga: Investasi Papua Barat Terendah di Indonesia, Pemerintah Siapkan 3 Program Datangkan Investor
Baca juga: Pabrik Pakan Rp 70 M di Manokwari Butuh Investor, Papua Barat Serahkan Proposal ke Menteri Bahlil
Ada tiga negara yang menjadi target promosi potensi investasi Papua Barat pada tahun 2023, yaitu Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang.
Potensi yang nantinya dipromosi di Amerika Serikat adalah cokelat Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan.
"Pusat pengolahan kakao sedunia itu di Amerika, jadi kami tidak bisa promosi ke negara lain," jelas Sepnat Basna.
Selanjutnya, potensi rumput laut di Kabupaten Teluk Wondama dan Raja Ampat akan dipromosikan ke Korea Selatan.
Kemudian, potensi ikan tuna dari Raja Ampat dan Teluk Cendrawasih dipromosikan ke Jepang sebagai negara pengolahan ikan tuna terbaik.
"Atau udang dan kepiting dari Teluk Bintuni kita promosikan ke luar supaya bisa menarik minat investasi," terang Sepnat Basna.
Masuknya investor asing ke Papua Barat akan berdampak positif terhadap realisasi investasi secara keseluruhan.
Salah satu contoh adalah PT SDIC Papua Cement di Maruni, Kabupaten Manokwari tahun 2016.
Hal itu tidak terlepas dari upaya promosi ke luar negeri yang dilakukan satu tahun sebelumnya (tahun 2015).
"Perjalanan kita mempromosikan potensi ke luar negeri itu batas tahun 2016," tutur Sepnat Basna.
Sejak tahun 2015 hingga 2020, sambung dia, realisasi investasi di Papua Barat mengalami flutuasi yang cenderung menurun.
Realisasi investasi tahun 2015 mencapai Rp 3,702 triliun atau 82 persen dari target Rp 4,500 triliun.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Investasi.jpg)