Papua Barat Sudah UHC, Ini Target Direktur Utama RSUP 2024
Papua Barat Sudah UHC, Ini Target Direktur Utama RSUP 2024 bisa melayani pasien penyakit jantung stroke dan kanker dan peningkatan mutu dokter
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
"Dananya berasal dari DAK (Dana Alokasi Khusus) pemerintah pusat," ungkapnya.
Tak hanya sarana dan prasarana, peningkatan kualitas dokter spesialis juga vital dipersiapkan.
Dalam waktu dekat Kemenkes akan teken nota kesepahaman dengan RS rujukan nasional, seperti RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta, RS Kanker Dharmais, RS Pusat Otak Nasional dan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Bersama pemerintah provinsi untuk pengembangan layanan rumah sakit khususnya dalam hal kapasitas para dokter spesialis dan tenaga perawatnya.
"Pemerintah pusat membantu dengan sarana prasarana dan program pelatihan, pemerintah daerah menyiapkan tenaga kesehatan yang mau dilatih," ucapnya.
Ditambahkannya, RSUP Papua Barat hingga saat ini memiliki delapan dokter spesialis dari empat layanan dasar kesehatan.
Yakni, dua dokter spesialis penyakit dalam, dua dokter bedah, dua dokter anak dan dua dokter spesialis kebidanan.
Kemudian, satu dokter patologi klinik, satu dokter radiologi dan satu dokter anastesi.
Sehingga, keseluruhan dokter spesialis yang akan memberikan pelayanan di RSUP Papua Barat sebanyak 11 dokter dibantu 23 dokter umum, tenaga perawat 97 orang, dan bidan ada 24 orang.
(*)
