Wisata Papua Barat Daya

Ada Mitos di Raja Ampat Wisata Papua Barat Daya, Kisah Hantu Lautan hingga Gurita Raksasa

Raja Ampat menjadi wisata Papua Barat Daya yang paling terkenal sebagai tempat berlibur menikmati keindahan bahari di Tanah Papua.

Instagram/pesonaid_travel
Pulau Misool, Raja Ampat, Papua Barat - Raja Ampat menjadi wisata Papua Barat Daya yang paling terkenal sebagai tempat berlibur menikmati keindahan bahari di Tanah Papua. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Raja Ampat menjadi wisata Papua Barat Daya yang paling terkenal sebagai tempat berlibur menikmati keindahan bahari di Tanah Papua.

Di wisata Papua Barat Daya Raja Ampat ada banyak yang bisa dinikmati mulai dari kekayaan flora faunanya hingga keasrian alam yang masih terjaga.

Diketahui Raja Ampat terletak di jantung pusat segitiga karang dunia (Coral Triangle) dan merupakan wisata Papua Barat Daya yang menjadi pusat keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia saat ini, dikutip dari rajaampatkab.go.id.

Baca juga: Ular Laut Harus Diwaspadai ketika Menyelam di Wisata Papua Barat Daya Raja Ampat, Ini Penjelasannya

Bahkan wisata Papua Barat ini pernah meraih penghargaan bergengsi tingkat dunia yakni Blue Park, di Lisbon, Portugal.

Mengapa Disebut Raja Ampat?

Kabupaten Raja Ampat terdiri dari 11 distrik yang meliputi 85 kampung di area seluas 6.084,5 km2.

Wilayah Kabupaten Kepulauan Raja Ampat memiliki 610 pulau-pulau kecil dengan panjang garis pantai 753 km,

Dikutip dari papuabarat.bpk.go.id, Pemerintah Tradisional di Wilayah Kabupaten Sorong awal mula dibentuk oleh Sultan Tidore guna perluasan wilayah kesultanan.

Lalu diangkat 4 (empat) orang raja yang disebut “Kalano Muraha” atau “Raja Ampat”.

Keempat raja diangkat sesuai dengan 4 (empat) pulau tersebar dari gugusan pulau-pulau dengan wilayah kekuasaan adalah sebagai berikut:

1. Raja Fun Gering menjadi Raja di Pulau Waigeo
2. Raja Fun Malaba menjadi Raja di Pulau Salawati
3. Raja Fun Mastarai menjadi Raja di Pulau Waigama
4. Raja Fun Malanso menjadi Raja di Lilinta Pulau Misool

Baca juga: Melihat 10 Destinasi Wisata Papua Barat Daya di Raja Ampat, Yuk Rencanakan Liburanmu

Namun, tak ada catatan sejarah baku soal asal-usul terbentuknya nama Raja Ampat.

Sebab, ada sejumlah versi yang hingga kini belum diketahui kebenarannya.

Dikutip dari Kompas.com, selain dari cerita adanya empat raja, versi lainnya nama Raja Ampat berasal dari legenda masyarakat.

Yakni adanya Raja Ampat berasal dari seorang wanita yang menemukan tujuh telur di Wawiai, di mana empat di antaranya menetas menjadi pangeran dan menguasai empat pulau terbesar di daerah tersebut.

Namun hal ini masih menjadi mitos.

Kisah Gua Hantu di Teluk Kabui

Kisah misterius juga ada terkait Gua Hantu yang berada di perairan Teluk kabui. Teluk ini berada di Pulau Waigeo.

Meskipun menyimpan cerita misteri, namun banyak wisatawan yang dibuat terpana dengan karang-karang yang membentuk labirin raksasa. Gua ini tersembunyi di balik gugusan pulau-pulau karst.

Menurut mitos masyarakat setempat, ada seorang pemuda dan beberapa teman-temannya ke Gua Hantu.

Teluk Kabui, Raja Ampat. Foto diambil pada Kamis (27/9/2018).
Teluk Kabui, Raja Ampat. Foto diambil pada Kamis (27/9/2018). ((KOMPAS.com/DIAN MAHARANI))

Banyak orang penasaran mengapa gua yang indah tersebut diberi nama gua hantu. Ada sebuah mitos yang berkembang pada masyarakat Raja Ampat, jika Gua Hantu menjadi tempat tinggal hantu lautan.

Sosok hantu laut ini juga dipercaya memiliki bentuk tubuh seperti gurita raksasa. Gurita ini biasanya akan menyerang kapal nelayan hingga menyebabkan kapal hancur dan bahkan menewaskan awak kapal.

Namun sayangnya, jika ada seorang yang berniat mendokumentasikan wujud gurita raksasa tersebut, sosoknya tidak pernah menampakkan diri.

Hingga kini sosok gurita raksasa tersebut dianggap mirip hantu, karena sosoknya yang masih menjadi misteri. Itulah alasan mengapa tempat ini disebut sebagai Gua Hantu.

Karena keberadaan sosok misterius yang sampai kini masih belum terungkap.

Berikut TribunPapuaBarat.com rangkum spot menarik di Raja Ampat yang bisa dikunjungi nih:

1. Kepulauan Wayag

Di antara semua Pulau di Raja Ampat, yang paling terkenal dan menjadi ikon di Raja Ampat adalah Kepulauan Wayag.

Raja Ampat, khususnya Kepulauan Wayag menjadi bucket list para pecinta alam di seluruh dunia.

Pemandangan laguna berwarna toska dan pulau-pulau kecil batuan karst menjadi ciri khas yang indah sehingga menarik banyak wisatawan untuk mengunjungi gugusan pulau ini.

Pulau Wayag, Raja Ampat, Papua Barat menjadi salah satu destinasi wisata yang paling populer di Raja Ampat
Pulau Wayag, Raja Ampat, Papua Barat menjadi salah satu destinasi wisata yang paling populer di Raja Ampat (Tribun PapuaBarat.com)

Wayag jadi pulau terjauh dari Raja Ampat, di bagian utara.

Untuk bisa menikmati panorama pemandangan, wisatawan harus menuju puncak bukit dengan jawak tempuh hingga 1 jam mendaki di karang keras.

Wisatawan yang hendak menaiki bukit karang karst ini disarankan memakai sepatu, atau sandal gunung.

Hal ini karena medan karst yang tajam dan bisa berbahaya.

Bawalah barang seperlunya saja atau meminta tolong kru guide.

Meski perjalanan tidak mudah, namun lelah itu terbayarkan dengan pemandangan yang eksotis.

Lalu, ada banyak keindahan pemandangan bawah laut, ikan-ikan berwarna cantik di antara terumbu karang yang mempesona.

Jika beruntung, saat menyelam atau snorkeling, wisatawan bisa bertemu dengan hiu.

Hiu-hiu tersebut juga dapat dijumpai dengan mudah di pinggir pantai.

Para wisatawan yang datang pun dapat mengabadikan momen ketika berenang bersama segerombolan hiu itu.

Opsi lainnya, paddling, yaitu mendayung mengitari antar pulau-pulau kecil sekitar, jadi kegiatan yang mengasyikkan di kawasan Kepulauan Wayag.

Baca juga: Belibur ke Wisata Papua Barat Raja Ampat Perlu Persiapan Matang, Kapan Waktu Terbaik Berkunjung?

2. Pasir Timbul

Lokasinya terletak di dekat pulau Mansuar.

Endapan pasir lepas hasil penghancuran terumbu koral yang tampak pada saat air laut surut di dekat Pulau Mansuar ini merupakan bukti terangkatnya dasar laut yang dapat dilihat pada masa kini.

Pasir berwarna putih berbutir kasar hingga sangat kasar pada situs ini juga banyak mengandung pecahan koral dan cangkang moluska.

Potret Pulau Pasir Timbul Raja Ampat, Sorong, Papua Barat, dari udara, Minggu (3/3/2022). Pulau ini muncul saat air lait surut, sehari tiga kali selama 30 menit.
Potret Pulau Pasir Timbul Raja Ampat, Sorong, Papua Barat, dari udara, Minggu (3/3/2022). Pulau ini muncul saat air lait surut, sehari tiga kali selama 30 menit. ((Tribun-Video.com/ Fajri Digit))

Situs warisan geologi ini masuk dalam kategori atau kriteria situs bernilai Nasional dan memiliki nilai yang baik dalam aspek Ilmiah, Pendidikan dan Estetika atau keindahan.

Dalam aspek Ilmiah dan pendidikan, maka warisan geologi ini cocok menjadi laboratorium alam untuk dipelajari dan diteliti sehingga bermanfaat ke generasi yang akan datang. Juga bernilai estetika dengan pasir putihnya yang indah, maka sangat cocok menjadi objek wisata.

3. Pulau Batanta

Keindahan pasir timbul Urun, Kampung Yansawai, Pulau Batanta, di kawasan Raja Ampat. Ketika air pasang daratan ini akan menjadi pulau tersendiri, sedangkan saat surut ia akan terlihat panjang menyatu dengan Pulau Batanta.
Keindahan pasir timbul Urun, Kampung Yansawai, Pulau Batanta, di kawasan Raja Ampat. Ketika air pasang daratan ini akan menjadi pulau tersendiri, sedangkan saat surut ia akan terlihat panjang menyatu dengan Pulau Batanta. ((KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA))

Pulau Batanta Raja Ampat, selain keindahannya juga memiliki objek menarik dari sisi sejarah.

Perairan dangkal di Pulau Batanta yang bisa jadi tempat untuk menyelam atau snorkeling.

Di kedalaman 4 meter tersebut, menyuguhkan terumbu karang dan jenis-jenis ikan warna-warni, maupun biota laut seperti aneka lobster.

Tak hanya itu, di beberapa spot menyelam bisa dijumpai peninggalan Perang Dunia II seperti bangkai-bangkai pesawat tempur asing yang tenggelam.

Tak cukup sampai di situ, jika beruntung, bisa bersua keluarga Ikan Pari Manta.

Pulau Batanta dihuni 300 penduduk dari Suku Maradan Weser dan Yarweser yang bermukim di Wayman, Yenanas dan Wilebet.

Di beberapa titik perairan yang menjorok satu kilometer dari bibir pantai dimanfaatkan masyarakat untuk budidaya kerang mutiara.

Pulau Batanta juga menjadi bagian ekosistem rawa mangrove seluas 3 hektare, yang juga terdapat puluhan puluhan batang pohon sangat besar yang diperkirakan berusia ratusan tahun.

Akar-akarnya berukuran sangat besar berdiameter 20-30 sentimeter dan keluar dari batang pohon, mencengkeram permukaan lahan lumpur basah.

Saking besarnya, lengkungan akar bahkan bisa dilewati oleh manusia dewasa.

Pemandangan seperti ini sangat jarang ditemui pada ekosistem hutan mangrove sejenis di tanah air.

Di tengah pulau juga terdapat air terjun setinggi 10 meter yang menjadi tujuan kunjungan wisatawan.

Baca juga: Punya Situs Sejarah di Bawah Laut, Ini 4 Keunikan Pulau Batanta di Raja Ampat yang Mempesona

Di Pulau Batanta juga menjadi rumah bagi spesies Anggrek yang telah langka.

Pada Bulan Maret 2022, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berkolaborasi dengan sejawat mereka dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat menemukan 90 koleksi anggek di Pulau Batanta.

BRIN-BBKSDA Papua Barat menemukan anggrek Dendrobium cuneatum yang sebelumnya hanya ditemukan di region Sulawesi dan Maluku saja.

Ada juga temuan anggrek akar Taeniophyllum torricellense yang sebelumnya hanya ditemukan di dua lokasi, yaitu Pulau San Cristobal di Kepulauan Solomon dan Pegunungan Torricelli, Papua Nugini.

Lainnya, ada juga anggrek epifit Dendrobium incumbens yang sebelumnya hanya tercatat berasal dari dua titik lokasi di Papua Nugini, yaitu Distrik Sepik dan Morobe.

4. Pulau Misool

Pulau Misool, jadi wisata Papua Barat di lepas pantai barat utama Papua dan berbatasan langsung dengan Laut Seram.

Pulau Misool lokasinya terdiri dari bukit, hutan lebat juga rawa bakau, lalu di timur dan barat sisi pulau ada labirin batu kapur yang mengarah ke laut lepas.

Keindahannya terlihat juga dengan adanya situs budaya kuno berupa petroglif pada dinding gua di seluruh pulau yang rata-rata berusia sekitar 5.000 tahun.

Pulau seluas 2.034 kilometer (km) persegi ini juga menawarkan keindahan bawah lautnya.

Banyak biota laut yang bisa ditemukan di antaranya, aneka jenis ikan hias, penyu, pari dan karang.

Bahkan jika beruntung, bisa melihat mahluk laut besar melintas, seperti paus.

Ada banyak titik destinasi menarik di Misool, antara lain Goa Keramat, Goa Tengkorak, Telapak Tangan Sumbayo, Puncak Harfat, Yapap, Danau Ubur-Ubur, Pantai Namlol, Puncak Balbulol, lalu ada Danau Karawapop atau yang dikenal sebagai Telaga Love.

Danau Karawop di Pulau Misool Raja Ampat.
Danau Karawop di Pulau Misool Raja Ampat. ((Indonesia Travel))

Di Danau Lenmakana Pulau Misool, jadi habitat biota laut cantik, ubur-ubur tak bersengat.

Lokasinya di tengah laut dan terpencil, dikelilingi bebatuan karst berukuran besar.

Untuk menuju ke sana, harus melakukan trek yang bisa dibilang ekstrem karena melalui tebing curam.

Dikutip dari Kompas.com, Danau Lenmakana terisolasi selama ribuan tahun sehingga tak ada predator.

Hal ini membuat ubur-ubur yang hidup mengalami evolisi dan kehilangan sengat yang biasanya dipakai untuk pertahanan diri.

Wisatawan yang di sana bisa snorkeling bersama ubur-ubur tanpa sengat.

5. Batu Wajah di Teluk Kabui

Penduduk lokal melintasi karang Batu Pensil menggunakan sampan di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat, Senin (16/5/2016). Kabupaten Raja Ampat terdiri dari 610 pulau dengan empat pulau utama, yaitu Pulau Misool, Salawati, Batanta dan Waigeo. Dari 610 pulau eksotis tersebut hanya 35 pulau yang memiliki nama.
Penduduk lokal melintasi karang Batu Pensil menggunakan sampan di Kepulauan Raja Ampat, (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Teluk Kabui berada di wilayah perairan Pulau Waigeo dan dapat ditempuh dari Waisai, Ibu Kota Raja Ampat.

Dari kejauhan, terlihat sebuah batu besar yang menarik perhatian.

Batu tersebut tegak berdiri sendiri dengan tinggi sekitar 15 meter dan warga setempat menamai batu pensil karena bentuknya seperti pensil.

Kapal-kapal kecil bisa merapat di batu tersebut karena telah dibangun dermaga kecil untuk wisatawan yang ingin berfoto lebih dekat dengan batu pensil.

Tak jauh dari batu pensil, ada batu besar lainnya yang dijuluki batu wajah.

Sekilas tampak seperti batu biasa. Namun, setelah dilihat dari arah samping, memang terlihat seperti bentuk wajah dan berhidung mancung.

6. Piaynemo

Lokasi populer lainnya di Raja Ampat adalah Piaynemo.

Piaynemo sendiri memiliki bentuk yang mirip dengan Wayag, namun sedikit lebih kecil.

Di dini wisatawan juga bisa menikmati pemandangan dari atas, melihat hamparan pulau-pulau kecil berwarna hijau di atas laut biru.

Waktu terbaik untuk mendatangi Pianemo adalah di pagi hari.

Jika datang agak siang, panas terik akan terasa sepanjang naik sekitar 320 anak tangga.

Jadi bawalah topi dan kacamata hitam apabila mendaki bukit ini di siang hari.

7. Manta Sandy

Nah, pari manta juga jadi daya tarik wisatawan di Raja Ampat.

Dikutip dari Kompas.com, Manta Sandy merupakan tempat berkumpul, mencari makan, dan membersihkan diri pari manta.

Lokasinya berada di kawasan Selat Dampier ini cukup dekat dari Pulau Arborek, sekitar 15 menit dengan speedboat.

Selat Dampier masuk dalam 5 Kawasan Konservasi Perairan (KKP) di Raja Ampat.

Namun perlu dipahami, wisatawan yang boleh menyelam dalam waktu bersama dibatasi 20 orang saja agar tidak mengganggu kegiatan manta.

8. Star Lagoon/Telaga Bintang

Pemandangan Telaga Bintang Raja Ampat, Sorong, Papua Barat, Minggu (3/3/2022). Telaga ini membentuk bintang dikelilingi terumbu karang menyerupai pulau-pulau kecil. Tribun-Video.com/ Fajri Digit
Pemandangan Telaga Bintang Raja Ampat, Sorong, Papua Barat, Minggu (3/3/2022). Telaga ini membentuk bintang dikelilingi terumbu karang menyerupai pulau-pulau kecil. Tribun-Video.com/ Fajri Digit (TribunPapuaBarat.com)

Tempat wisata di Raja Ampat lainnya yang patut dikunjungi adalah Star Lagoon.

Sesuai namanya, tempat wisata ini memiliki laguna indah berbentuk bintang yang sangat cantik.

Keindahan ini hanya bisa dikagumi bagi wisatawan yang mendaki ke curam atas.

Namun di atas sana akan melihat pemandangan menakjubkan, Telaga Bintang yang terbungkus air berwarna Tosca dan perbukitan karang megah yang mengelilinginya.

Baca juga: Wisata Papua Barat Juga Tersebar di Sorong, Punya Pesona Alam yang Tak Kalah dari Raja Ampat

9. Desa Arborek

Desa Arborek jadi salah satu detinasi wisata populer dan pernah masuk dalam 50 besar dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.

Wisata yang terletak di Papua Barat ini memiliki luas sektar 7 hektare.

Desa wisata ini terkenal dengan pemandangan alam, laut, ikan-ikan, dan terumbu karangnya yang indah.

Selain itu, ada salah satu yang menarik perhatian para wisatawan.

Laut Arborek dikenal sebagai lokasi persebaran pari manta.

10. Desa Wisata Sawinggrai

Wisatawan berjalan di dermaga rumah singgah di Pulau Sawinggrai, Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat, Senin (16/5/2016). Kabupaten Raja Ampat terdiri dari 610 pulau dengan empat pulau utama, yaitu Pulau Misool, Salawati, Batanta dan Waigeo. Dari 610 pulau eksotis tersebut hanya 35 pulau yang memiliki nama.
Wisatawan berjalan di dermaga rumah singgah di Pulau Sawinggrai, Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat, Senin (16/5/2016). Kabupaten Raja Ampat terdiri dari 610 pulau dengan empat pulau utama, yaitu Pulau Misool, Salawati, Batanta dan Waigeo. Dari 610 pulau eksotis tersebut hanya 35 pulau yang memiliki nama. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Desa Sawinggrai terletak di Distrik Meos Mansa, Raja Ampat, Papua Barat.

Di sini wisatawan bisa menikmati kelincahan burung cenderawasih yang menjadi maskot Papua, menari di habitat aslinya.

Ada empat jenis cenderawasih yang bisa dilihat di Sawinggrai, yakni cenderawasih merah (Paradisaea rubra), cenderawasih belah rotan (Cicinnurus magfinicus), cenderawasih kecil (Paradisaea minor), dan cenderawasih besar (Paradisaea apoda). Dari empat jenis ini, cenderawasih merah menjadi maskot Desa Sawinggrai.

Untuk dapat menikmati tarian cenderawasih tersebut, wisatawan harus rela mendaki bukit Manjai Sawinggrai selama kurang lebih 30 menit.

Atraksi menari ini merupakan ritual kawin burung cenderawasih.

Para pejantan akan berkumpul untuk bersaing memperlihatkan keelokan bulunya untuk menarik perhatian burung betina.

(TribunPapuaBarat.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved