Realisasi Investasi Papua Barat Tembus 4,7 T, Waterpauw Minta Masyarakat Adat Dukung Iklim Investasi

Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, optimististis realiasi investasi di Papua Barat dapat meningkat pada 2023 walau tersisa tujuh kabupaten.

TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA
INVESTASI – Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, memaparkan realisasi investasi PMDN/PMA 2022 di Papua Barat dalam konferensi pers di Manokwari, Selasa (28/3/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Realisasi investasi sepanjang 2022 di Papua Barat, yang meliputi 13 kabupaten/kota sebelum ada pemekaran Papua Barat Daya, mencapai Rp 4,7 triliun atau melampaui target Rp 2,7 triliun.

Realisasi investasi Rp 4,7 triliun atau setara 171 persen dari target itu berasal dari 1.082 proyek.

Penanaman modal dalam negeri (PMDN) menyumbang realisasi investasi terbanyak dengan nilai Rp 3,2 triliun dari 966 proyek.

Menanggapi hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, optimististis realiasi investasi di Papua Barat dapat meningkat pada 2023 walau tersisa tujuh kabupaten.

Karena itu, Paulus Waterpauw meminta masyarakat adat bersikap afirmatif terhadap para investor dalam negeri maupun asing, yang hendak menanamkan modal di Papua Barat.

Baca juga: Paulus Waterpauw Akui Kepastian Lahan dan Aksi Pemalangan Hambat Investasi Papua Barat

 

Ia meyakini masyarakat adat sebagai pemegang ulayat tanah mempunyai andil besar untuk menciptakan iklim investasi yang aman bagi para investor.

“Masyarakat adat, pemilik hak ulayat ini mesti membuka diri. Perilaku yang menghambat investasi itu harus kita tinggalkan,” ujar Paulus Waterpauw dalam konferensi pers di Manokwari, Selasa (28/3/2023).

Berdasarkan catatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Papua Barat, ucapnya, realisasi investasi PMDN tertinggi ada di Kabupaten Fakfak.

Dari 106 proyek PMDN yang berada di kabupaten yang dijuluki Kota Pala tersebut, berhasil menyumbang nilai investasi Rp 1,5 triliun yang didominasi sub sektor tanaman pangan dan perkebunan.

Waterpauw menyebut, realiasi investasi penanaman modal asing (PMA) di Papua Barat pada 2022 mencapai Rp 1,4 triliun yang berasal dari 44 proyek.

Baca juga: Paulus Waterpauw Sebut 4 Tantangan Perekonomian Papua Barat 2023, Termasuk Rendahnya Minat Investasi

“Kabupaten Sorong tertinggi untuk realisasi PMA sebesar Rp 1 triliun dari 53 proyek,”  kata Paulus Waterpauw, mantan Kapolda Papua itu.

Ia menambahkan, Singapura masih menjadi negara PMA terbanyak di Papua Barat dengan 43 proyek.

Adapun 33 proyek dari Singapura tersebut berada di Kabupaten Sorong.

Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala DPMPTSP Provinsi  Papua Barat, Sepnat Basna, semakin banyak investasi di Papua Barat, semakin berkontribusi positif bagi daerah.

Baca juga: Genjot Penanaman Modal Asing, Pemprov Papua Barat Target Promosi Potensi Investasi di Tiga Negara

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved