Berita Manokwari
Silaturahmi ke Umat Buddha di Manokwari, Ketua FKUB Papua Barat: Waisak dan Pesan Kedamaian
Ia menyebut, hari raya Trisuci Waisak sebetulnya membawa pesan perdamaian dan kerukunan.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua Barat turut ambil bagian dalam perayaan Trisuci Waisak tahun 2567 BE (Buddhist Era) atau 2023, Minggu (4/6/2023).
Ketua FKUB Papua Barat Pdt Sadrak Simbiak, menyempatkan diri bersalaman dengan umat Buddha di Vihara Prabha Manokwari, Jl Trikora Wosi, Taman Ria.
Sadrak Simbiak menyebut, ia baru selesai memimpin ibadah pagi di GKI Elim Kwawi, Kelurahan Pasir Putih, Manokwari.
Baca juga: Pelita FKUB Papua Barat Sosialisasi Moderasi Beragama, Gelar Kegiatan untuk Pemuda Lintas Agama
Baca juga: Usung Tema Harmonis dalam Waisak, Upasaka Pandita Hendri Ingatkan Umat Berbuat Kebajikan
Kemudian, bergegas menuju ke Vihara Buddha Prabha di Taman Ria, Manokwari.
Ia pun rela menunggu hingga detik-detik Waisak yang terjadi pukul 12.40 WIT.
Kedatangan Ketua FKUB Papua Barat, itu lantas disambut hangat oleh Upasaka Pandita Hendri, usai memimpin sembahyang Waisak yang berlangsung sekira dua jam itu.
"Karena kita sudah merasa menjadi bagian dari saudara-saudara kita yang beragama Buddha," ujar Sadrak Simbiak kepada TribunPapuaBarat.com.
Ia menyebut, hari raya Trisuci Waisak sebetulnya membawa pesan perdamaian dan kerukunan.
Layaknya suatu simfoni, menurut dia, kehidupan di Indonesia tidak akan indah tanpa kehadiran umat Buddha.
Sebaliknya, menjadi damai ketika umat beragama, baik itu Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu hidup rukun dirajut persaudaraan sejati.
Dan menurut dia, umat Buddha di Papua Barat selama ini telah menjadi sendi membangun dan merawat kerukunan antar-umat beragama.
"Menjaga harmoni dan kedamaian itulah kunci dari hidup berbangsa yang indah itu," tuturnya.
Ketua FKUB Papua Barat, itupun sependapat dengan Upasaka Pandita Hendri tentang makna kerukunan yang digaungkan kembali di hari raya Waisak.
Di antaranya, menciptakan kerukunan di antara-penganut agama yang sama.
Sambil merawat kerukunan antar-umat beragama lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.