Warga Demaisi-Pegaf Senang Ada Jembatan Bailey yang Dibangun PUPR Papua Barat 

Jembatan Demaisi adalah akses utama dari Minyambouw ke ibu kota Kabupaten Pegunungan Arfak, Distrik Anggi.

TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA
JEMBATAN DEMAISI - Sarce Sayori warga Demaisi, Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, berfoto dengan latar belakang Jembatan Demaisi yang diresmikan Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw hari ini, Jumat (4/8/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Jembatan Demaisi, Distik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) yang dibangun PUPR Papua Barat akan diresmikan, Jumat (4/8/2023).

Jembatan bailey sepanjang 30 meter di atas Kali Inggemuo itu dibangun PUPR Papua Barat selama dua bulan lebih.

Warga Demaisi, Sarce Sayori, mengatakan pembangunan jembatan Demaisi itu menjawab kebutuhan masyarakat selama ini.

Itu erutama setelah longsor yang melumpuhkan aktivitas warga beberapa waktu lalu.

"Dulu tong (kita) tra (tidak) bisa jalan. Batu tutup kali," ucap Sarce Sayori kepada TribunPapuaBarat.com di Demaisi, Pegaf, Jumat (4/8/2023).

Baca juga: PUPR Papua Barat: Pembangunan Jembatan di Minyambouw untuk Dukung Distribusi Pemilu 2024

 

Ia menceritakan, saat longsor dan akses terputus, warga tidak bisa mengambil barang jualan dari Distrik Anggi.

Begitu pun sebaliknya, masyarakat dari Distrik Anggi tak bisa menjual hasil kebun ke area Kota Manokwari.

Lantaran Jembatan Demaisi adalah akses utama dari Minyambouw ke ibu kota Kabupaten Pegunungan Arfak, Distrik Anggi.

Untuk menyeberangi Kali Inggemuo, ucapnya, warga menebang pohon dan membuat tangga di bantaran kali.

"Sekarang tong senang akhirnya ada jembatan," ucap perempuan berusia 46 tahun itu.

Baca juga: PUPR Papua Barat: Butuh 3 Tahun untuk Bangun Jembatan Demaisi Berbahan Beton di Pegaf

Ia berharap ke depan akan dibangun jembatan yang lebih baik lagi ketimbang jembatan bailey.

Diwartakan TribunPapuaBarat.com sebelumnya, Plt Kadis PUPR Papua Barat Yohanis Momot, menyebut jembatan bailey merupakan jembatan rangka baja ringan berkualitas tinggi yang bisa dipindahkan.

"Jembatan diambil dari daerah Pantura, Manokwari," kata Yohanis Momot.

Ia mengatakan, ke depan akan dibangun jembatan permanen berkonstruksi beton.

Abutment atau kepala jembatan sudah dibangun.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved