Berita Manokwari Selatan

Kisah Riyanto Warga Ransiki, Manfaatkan Mobil Pickup Jadi Warung Makan, Perhari Raup Omset Rp 1Juta

Riyanto mengaku, usahanya ini dia rintis sejak tiga bulan lalu. Kebutuhan keluarga menjadi faktor utama dirinya merintis warung tersebut.

TribunPapuaBarat.com//Elias Andi Ponganan
Warung UMKM Tenda Biru milik Riyanto berada di Lapangan Garuda, Ransiki, Manokwari Selatan, Papua Barat. Perharinya Riyanto meraup omset Rp 1 juta. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANSEL - Riyanto bersama istri terlihat sibuk melayani pembeli, Senin (28/8/2023).

Warung yang dibuka di Lapangan Garuda, Ransiki, Manokwari Selatan, Papua Barat, ramai pembeli.

Padahal, belum sejam warung tersebut beroperasi.

Baca juga: Ada Produk Makanan UMKM yang Enak di Manokwari, Sayangnya Belum Berlabel BPOM

Baca juga: Puji Mama-mama Papua Pelaku UMKM, Roma Megawanty: Pejuang-pejuang Hebat

Riyanto bersama sang istri memodifikasi mobil pickup miliknya menjadi warung.

UMKM Tenda Biru, nama yang ia pilih untuk warungnya itu.

Menu yang Riyanto tawarkan di warungnya beragam.

Seperti lalapan ayam, udang, ikan dan hati ampela.

Selain itu, Riyanto juga menjual aneka minuman dingin dan kopi.

Untuk makanan, ia tempatkan di atas mobil pickupnya.

Sementara minuman dingin dan kopi, ia tempatkan persis di belakang mobil pickupnya.

Agar tidak kehujanan, Riyanto memasang terpal berwarna biru.

"Warung ini kita berikan nama UMKM Tenda Biru. Karena semangat untuk melakukan  usaha UMKM," jelas pria asal Banyuwangi itu saat ditemui TribunPapuaBarat.com di warungnya, Senin (28/8/2023).

Untuk harga makanan yang ditawarkan relatif terjangkau. Perporsi hanya Rp 20.000.

Omset yang dihasilkan dari usaha warung itu juga terbilang besar.

Perharinya, Riyanto dan istrinya mampu meraup Rp 1 juta.

"Ini harganya, cukup bermasyarakat," kata Riyanto sembari melayani pembeli.

Menurut Riyanto, harga tersebut ia sesuaikan dengan perekonomian masyarakat.

"Untung sedikit-sedikit untuk tambah-tambah kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

Lanjut dia, waktu beroperasi warungnya mulai pukul 17.00 hingga 24.00 WIT.

"Karena ada pertandingan bola disini, sehingga kita buka tadi agak cepat," ungkapnya.

Riyanto mengaku, usahanya ini dia rintis sejak tiga bulan lalu.

Kebutuhan keluarga menjadi faktor utama dirinya merintis warung tersebut.

"Karena kebutuhan keluarga dan biaya untuk anak sekolah. Anak ada dua, satu di SMA dan satu masih SD. Sehingga harus putar otak," ungkapnya.

Selain warung, Riyanto juga menggeluti usaha meubel.

"Terkadang kalau meubel, kita harus tunggu pencairan dana kampung baru dibayar. Makanya harus ada usaha sampingan kalau tidak susah," tuturnya.

Lebih lanjut Riyanto mengatakan, selama tiga bulan berjualan di Lapangan Garuda, tak pernah mengalami ganguan atau kendala yang berat.

Hanya saja, terkadang ada warga yang mabuk.

"Tapi paling hanya minta rokok dan makan saja. Anggap kita bersedekah," pungkasnya.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved