Dinas PUPR Papua Barat
Dinas PUPR Papua Barat Target Pembangunan Jembatan Pepera di Manokwari Dikerjakan Akhir 2024
Ia mengungkapkan, desain Jembatan Pepera sudah diselesaikan oleh arsitektur yang berasal dari Badan Usaha Milik Negara.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Papua Barat menargetkan pada akhir 2024, bisa memulai pekerjaan tahun jamak (multi years) pembangunan Jembatan Pepera di Manokwari.
Plt Kadis PUPR Papua Barat Yohanis Momot mengatakan, pembangunan Jembatan Pepera untuk menghadirkan satu ikon Manokwari sebagai ibu kota Provinsi Papua Barat.
“Bisa jadi kebanggaan seluruh masyarakat Papua Barat,” ungkap Yohanis Momot kepada TribunPapuaBarat.com, di Manokwari, Jumat (6/10/2023).
Baca juga: PUPR Papua Barat Lebarkan Jalan Pasir Putih, Bernadus Rumander: Akhirnya, Tra Macet Lagi
Baca juga: Tahun Depan, Dinas PUPR Papua Barat Bangun Sumur Bor di Soribo dan Sowi Gunung
Ia mengungkapkan, desain Jembatan Pepera sudah diselesaikan oleh arsitektur yang berasal dari Badan Usaha Milik Negara.
Jembatan Pepera direncanakan memiliki panjang 400 meter, terbentang dari Pelabuhan Anggrem hingga Pasar Ikan Sanggeng.
Saat ini, kata Yohanis Momot, sedang dalam tahap menyelesaikan studi kelayakan (feasibility study/FS), rancang bangun rinci atau detail engineering design (DED) dan analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL).
Disebutkannya, pembangunan Jembatan Pepera merupakan satu dari usulan proyek strategis nasional Dinas PUPR Papua Barat ke Kementerian PUPR.
“Pertimbangan Pemerintah Pusat, masa kepemimpinan Presiden Jokowi berakhir 2024, jadi proyek ditangguhkan,” ujar Yohanis Momot.
Untuk diketahui, Bupati Manokwari Hermus Indou kemudian berinisiatif melengkapi nama Jembatan Pepera menjadi Jembatan Pepera Jokowi 1969.
Menurut Hermus Indou, perubahan nama itu sebagai wujud legasi pemerintah yang memimpin.
"Sekaligus menanamkan nilai historis integrasi Papua ke NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," kata Hermus Indou.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.