Info UNIPA
Rektor UNIPA Ajak Putra-putri Papua Manfaatkan Beasiswa LPDP, Ini Alasannya
"Sesuai peruntukannya, beasiswa LPDP ini memang untuk pendidikan lanjutan," kata Meky Sagrim
Penulis: R Julaini | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memberikan sosialisasi beasiswa LPDP bagi 367 peserta dari kategori mahasiswa, akademisi, dan umum di Manokwari.
Beasiswa yang disosialisasikan khususnya LPDP jalur putra-putri Papua serta daerah afirmasi.
Rektor Universitas Papua (Unipa), Dr Meky Sagrim, menerangkan beasiswa LPDP dicanangkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurutnya, beasiswa LPDP yang berada di bawah Kementerian Keuangan RI itu ada berbagai jenis, mulai dari beasiswa reguler, beasiswa afirmasi, dan sejumlah program lainnya.
"Khusus di Papua, baru dua tahun terakhir ada beasiswa Putra-putri Papua. Khusus mereka yang ingin melanjutkan jenjang S2 maupun S3."
Baca juga: Soal Beasiswa SUP, Melkias Werinussa: Pemprov Papua Barat Tidak Punya Tunggakan
"Sesuai peruntukannya, beasiswa LPDP ini memang untuk pendidikan lanjutan," kata Meky Sagrim, Rabu (17/1/2024) malam.
Ia mengatakan syarat LPDP jalur putra-putri Papua memiliki syarat paling rendah dibandingkan program beasiswa lainnya.
Jika beasiswa lainnya mensyaratkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3.0 serta syarat TOEFL dan IELTS, LPDP jalur putra-putri Papua tidak mensyaratkan sertifikat TOEFL dengan IPK berapa pun.
"Itu syarat untuk mendapatkan beasiswa. Berbeda nanti kalau syarat masuk ke kampus. Karena kampus mensyaratkan TOEFL dan lainnya," ujar Meky Sagrim.
Walau begitu, beasiswa LPDP menyiapkan pengayaan bahasa dengan program selama 3-6 bulan. Itupun peserta pengayaan bahasa akan dibiayai setiap bulannya.
Rektor Unipa juga mengajak orang non Papua memanfaatkan beasiswa daerah afirmasi.
Baca juga: 60 Pemuda Papua Barat dan Papua Barat Daya Ikut Program Beasiswa Kuliah di Sukabumi Jawa Barat
Beasiswa daerah afirmasi berlaku bagi masyarakat yang tinggal di daerah NTT, Maluku, Maluku Utara, dan semua provinsi yang ada di Papua.
Beasiswa itu berlaku bagi warga yang lahir dan besar di daerah afirmasi yang dibuktikan dengan ijazah SD, SMP, dan SMA.
"Kalau dia lahir besar di Papua dan menamatkan SD sampai SMA di Papua, boleh itu dia mendaftarkan diri di LPDP jalur daerah afirmasi. Syaratnya juga tidak sulit," kata Meky Sagrim.
Jika syarat umur di beasiswa LPDP reguler maksimal 35 tahun, beasiswa LPDP putra-putri Papua serta daerah afirmasi mencapai maksimal 47 tahun untuk S2 dan 50 tahun untuk S3.
Menurutnya, hal itu memberikan banyak kesempatan bagi pendaftar LPDP jalur putra-putri Papua dan daerah afirmasi.
Baca juga: 10 Remaja dari Kabuputen Mappi Terima Beasiswa Kuliah di Selandia Baru
Di Papua Barat, sejak dibuka, penerima LPDP hingga 2023 baru mencapai 375 orang.
Sementara, penerima beasiswa LPDP dari yang aktif hingga alumni mencapai 45.500 orang.
"Belum mencapai satu persen penerima beasiswa LPDP di Papua Barat," ujar Meky Sagrim.
Pemerintah Indonesia dinilainya telah menyiapkan bantuan pendidikan berupa beasiswa LPDP sehingga hal itu diharapnya bisa dimanfaatkan semua khalayak.
Ditambah Meky Sagrim, jumlah mahasiswa S2 dan S3 di Indonesia masih lebih sedikit dibandingkan negara lain seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia.
Baca juga: Teken Kerjasama dengan IIK Bhakti Wiyata Kediri, Pemkab Kaimana Sediakan 40 Kuota Beasiswa
"Apalagi Presiden Joko Widodo pernah mengatakan agar masyarakat harus melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Mengingat syaratnya yang tidak sulit," kata Meky Sagrim.
Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, dalam keterangan tertulis menyebut persyaratan beasiswa LPDP putra-putri Papua jauh lebih ringan dan memudahkan dibanding program beasiswa LPDP lainnya.
Hal ini tentunya telah mempertimbangkan kondisi dan kendala yang dihadapi di tanah Papua sekaligus menghadirkan akses pendidikan yang inklusif.
"Tinggal bagaimana kita mendorong untuk studi dan kembali mengabdi. Ini PR-nya Pak Meky dan teman-teman yang ada di Papua dan Papua Barat."
"Bagaimana mereka bisa soft landing berinteraksi dengan ekosistem di sana dan bisa berkontribusi maksimal bagi kemajuan di sana," kata Dwi Larso.
Integrasikan Ekstraksi Pati Sagu dan Unit Pemarut, Berikut Hasil Penelitian Adelina Anouw |
![]() |
---|
UNIPA Kukuhkan Tujuh Guru Besar, Tonggak Sejarah Dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan |
![]() |
---|
Fapet UNIPA Gelar SBB Angkatan 2024, Ketua BEM: Syarat Wisuda |
![]() |
---|
UNIPA Gelar Ibadah Akhir Pekan, Pdt Gultom: Pentingnya Mengasihi antar Sesama Manusia |
![]() |
---|
Presiden Mahasiswa UNIPA Resmi Lantik Pengurus BEM Fakultas Peternakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.