Berita Manokwari
Pastor Floridus Naja Ajak Umat Katolik Maknai Paskah dengan Hidup Suci
“Kita mati bersama Kristus, maka kita pun akan bangkit bersama Kristus. Kita hidup sesuai martabat kta, yakni kita dapat hidup suci,” ujarnya.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Tahun ini misa (ibadah) Tri Hari Suci dalam pekan suci atau disebut juga masa perkabungan agung, yakni Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Suci di Gereja Katolik Paroki Imanuel Sanggeng, Manokwari, Papua Barat berlangsung aman dan khidmat.
Umat yang hadir misa diperkirakan mencapai lebih dari 2.000-an orang.
Walakin panitia Paskah Paroki Imanuel Sanggeng sudah menyiapkan kursi di luar gereja, masih ada umat yang tak kebagian tempat duduk.
Baca juga: Menjelang Paskah 2024, Ini Pesan PHBK Fakfak untuk Umat Kristiani di Kota Pala
Baca juga: Teatrikal Penyaliban Yesus di Fakfak di Tengah Hujan Deras, Sejumlah Warga Teteskan Air Mata
Tiap sudut gereja Paroki Imanuel Sanggeng dijaga ketat oleh petugas keamanan, terdiri dari anggota polisi, pramuka dan seksi keamanan panitia Paskah Paroki Imanuel Sanggeng.
Pater Floridus Naja, OSA dalam kotbahnya saat memimpin misa malam Paskah atau Vigili Paskah di Gereja Paroki Imanuel Sanggeng, Sabtu (30/3/2024), mengajak umat memaknai Paskah dengan hidup suci.
“Kita mati bersama Kristus, maka kita pun akan bangkit bersama Kristus. Kita hidup sesuai martabat kta, yakni kita dapat hidup suci,” ujarnya.
Misa Vigili Paskah mengajak umat Katolik untuk berjaga menjelang kebangkitan Yesus dalam Paskah.
Misa ini dimulai dengan ritus penyalaan lilin. Semua sumber penerangan dipadamkan, lalu imam menyalakan lilin Paskah dan berarak memasuki gereja.
Bersumber dari lilin Paskah, semua lilin yang dibawa umat dari rumah maupun yang didapat dari panitia Paskah kemudian dinyalakan.
Pada misa malam Paskah ini juga, umat Katolik mengulang janji baptis, seperti menghindari keserakahan hidup, tidak percaya takhayul dan setan, menghindari perjudian, menghindari sikap ketidakjujuran dan pelanggaran hak asasi manusia.
Sambil memegang lilin bernyala, umat mengucapkan janji ini di depan altar sebagai bagian dari pembaruan hidup, sekaligus tanda kemenangan bersama Tuhan yang bangkit dari alam maut.
Floridus Naja mengatakan, makna dibalik kuburan kosong yang dijumpai Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus, dan Salome (Markus 16:1-7) yakni kuburan bukanlah tempat untuk Tuhan.
Tuhan Yesus mengalahkan kematian dan memenangkannya dengan kehidupan. Kebangkitan-Nya juga untuk mengosongkan kuburan orang-orang mati dari manusia pertama, Adam dan Hawa.
Maka dari itu, umat Katolik pun dipanggil untuk pergi dan mewartakan kabar kebangkitan Tuhan Yesus.
“Tuhan memberi kehidupan di tempatmu berkarya. Jangan melarikan diri dari rumah maupun tempatmu bekerja. Pulanglah ke rumah dan kamu akan menemukan Tuhan yang bangkit di situ,” tuturnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.