Berita Fakfak
Disbun Fakfak Rencanakan Masukan Pala dalam Mulok dan KIR Kurikulum Merdeka Belajar
Tak hanya itu saja, Widhi menuturkan telah tertuang pula dalam Keputusan Bupati Fakfak Nomor 500.8 – 120 Tahun 2024.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Dinas Perkebunan Fakfak Provinsi Papua Barat berencana memasukkan Pala dalam Muatan Lokal (Mulok) dan Karya Ilmiah Remaja (KIR) pada kurikulum merdeka belajar.
Itu disampaikan Plt Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak Papua Barat, Jumat (17/5/2024).
"Melalui pertemuan saya dengan perwakilan SMA Negeri I Fakfak yakni Ibu Chandra Sri Ubayanti, M.Pd. maka kami rencana memprakarsai dengan kepala sekolah dan akan membicarakan ini lebih lanjut," jelasnya.
Baca juga: Disbun Fakfak Uji Mutu dan Kadar Air untuk Tanaman Pala di Laboratorium Hayati
Baca juga: Pemkab Fakfak: Luas Lahan Pala Negeri Tiap Tahun Meningkat
Widhi menyebutkan, tujuan dari rencana dimasukkannya pala dalam Mulok dan KIR ialah untuk mengembangkan potensi diri dan melatih kemampuan berpikir kritis.
"Serta turut berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan sebagai upaya mendorong pengembangan komoditas unggulan daerah," pungkasnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, pala telah ditetapkan sebagai komoditas unggulan Kabupaten Fakfak dengan Peraturan Daerah Kabupaten Fakfak Nomor 6 Tahun 2016.
"Perda tersebut mengatur tentang Pembinaan, Pengawasan Dan Pengendalian Komoditi Pala Fakfak," lanjutnya.
Tak hanya itu saja, Widhi menuturkan telah tertuang pula dalam Keputusan Bupati Fakfak Nomor 500.8 – 120 Tahun 2024.
"Di mana dalam Keputusan Bupati itu mengatur tentang komoditas pala sebagai produk unggulan daerah Kabupaten Fakfak," tambahnya.
Berangkat dari hal tersebut, maka pihaknya merasa perlu melakukan upaya mempertahankan komoditas pala ini sebagai produk unggulan Fakfak.
"Ditetapkan sebagai Produk Unggulan Daerah (PUD) tentu memiliki nilai historis dan ekonomis," tuturnya.
Tambah Widhi, di samping menjadi kekuatan ekonomi bagi daerah dan masyarakat setempat sebagai produk yang potensial, memiliki daya saing, daya jual, dan daya dorong menuju dan mampu memasuki pasar global.
"Untuk itu, kami terus berupaya agar dikampanyekan menjadi komoditas yang merakyat di Fakfak," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 01 Fakfak, Ferdinand Hindom berharap inisiasi ini bisa menjadi kesempatan dalam upaya mendorong siswa mengerti lebih jauh tentang pala.
"Terutama posisi pala sebagai komoditas unggulan daerah dan perlu dimasukkan dalam Mulok pada kurikulum merdeka belajar," katanya.
Ferdinand menyebutkan, Mulok yang dimaksud dalam bentuk kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah.
(*)
