Berita Fakfak

Ananias Waimbo Kenang Masa Perjuangan Bahlil Lahadalia saat Jadi Kernet Angkot di Terminal Fakfak

Di mana daerah berjuluk "Kota Pala Kota Perjuangan" ini, ialah lokasi di mana Bahlil Lahadalia dibesarkan dan menghabiskan masa remaja.

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
Istimewa
Momen Bahlil Lahadalia saat bertemu dengan Ananias Waimbo di rumah pribadinya. Ananias Waimbo merupakan salah satu rekannya tatkala menjadi kernet angkot di Terminal Thumburuni, Kabupaten Fakfak Papua Barat pada masa lalu, Rabu (21/8/2024). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Sosok Bahlil Lahadalia yang saat ini menjabat Menteri ESDM dan Ketua Umum Golkar, memiliki kisah perjalanan yang panjang dan penuh perjuangan di masa lalu. 

Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat menjadi saksi perjalanan seorang Bahlil Lahadalia

Di mana daerah berjuluk "Kota Pala Kota Perjuangan" ini, ialah lokasi di mana Bahlil Lahadalia dibesarkan dan menghabiskan masa remaja.

Baca juga: Presiden Jokowi Lantik Tiga Menteri Baru, Termasuk Bahlil Lahadalia

Baca juga: Jadi Calon Tunggal Ketum Golkar, Ini Penjelasan Status Keanggotaan Bahlil Lahadalia

Siapa sangka, sosok Bahlil Lahadalia yang telah bersinar namanya di tanah air dan menjadi orang kepercayaan Presiden Jokowi, dulunya merupakan seorang kernet angkot di Fakfak Papua Barat. 

Salah satu orang yang mengenal betul sosok Bahlil Lahadalia saat masa muda dan menjadi seorang kenet angkot di Fakfak ialah Ananias Waimbo (60).  

"Sekarang ini, semua orang tahu betul siapa Bahlil Lahadalia, karena kebanyakan hanya mengemuka ketika seseorang telah sukses. Tetapi jujur saya secara pribadi bersyukur telah mengenalnya jauh sebelum namanya bersinar dan sempat jatuh bangun dulu," kata Ananias Waimbo saat diwawancarai TribunPapuaBarat.com di Fakfak, Kamis (22/8/2024). 

Ananias Waimbo mengisahkan, dirinya dan Bahlil Lahadalia dulunya merupakan anak-anak terminal di Fakfak Papua Barat. 

"Saya mengenal Bahlil saat ia masih remaja dan bersekolah dengah kehidupan yang jauh di bawah kata sederhana," kenangnya. 

Meskipun begitu, ia menyebutkan dari sosok kesederhanaan Bahlil Lahadalia mampu membuatnya tetap tampil percaya diri dan punya kegigihan akan hidup yang lebih baik jauh ke depan. 

"Sehingga waktu masa sekolah itu, dia (Bahlil Lahadalia) harus mencari penghasilan tambahan untuk keperluannya," kata Ananias Waimbo

Ananias Waimbo tak mengingat betul awal mula berkenalan dengan Bahlil Lahadalia, namun ia teringat sungguh tatkala mantan Menteri Investasi RI itu menjadi kernet dan dirinya sebagai sopir. 

"Seingat saya itu pada tahun 1992 atau 1993, Bahlil Lahadalia jadi kondektur atau kernet dan saya sopir yang membawa angkot," katanya mencoba mengingat kenangan. 

Sebetulnya, Ananias Waimbo bukan merupakan seorang sopir taksi tetapi kala itu masih menjadi anggota aktif kepolisian di Polres Fakfak Papua Barat. 

"Pada masa itu, saya pulang dinas atau tugas baru kemudian saya menjadi sopir dan Bahlil Lahadalia pulang sekolah baru menjadi kernet, sehingga kami berdua itu menggunakan waktu lenggang," bebernya. 

Waktu itu kenang Ananias Waimbo, trayek angkot yang dilayani Bahlil Lahadalia dengan dirinya yakni mengitari wilayah Kota Fakfak

"Dari Kawasan Puncak, menuju kota baru kemudian ke Torea, pokoknya kita keliling waktu itu," tandasnya. 

Pada waktu itu, angkot di Fakfak memang belum begitu seramai saat ini dan belum ada jasa ojek. 

"Pada saat kita mencari penumpang waktu itu, memang hasil pendapatan kita berdua itu tidak seberapa, karena apa yang kita dapat itu yang kita bagi dan perlu diketahui penghasilan tidak menentu memang," ucapnya. 

Ajari Bahlil Lahadalia Bawa Angkot hingga Dapat SIM

Dari keseharian pekerjaan keduanya, baik Bahlil Lahadalia dan Ananias Waimbo terjali  kekerabatan yang erat bahkan sudah seperti keluarga. 

Ananias Waimbo mengenang tatkala menjadi orang yang mengajarkan Bahlil Lahadalia membawa angkot atau mobil. 

"Bahkan saya ajar Bahlil Lahadalia sampai mahir dan memintanya membuat SIM hingga harus mengikuti ujian teori dan praktik hingga dinyatakan lulus dan resmi mengantongi Surat Izin Mengemudi (SIM) ," katanya.

Bahlil Lahadalia di Mata Ananias Waimbo

Pernah menjadi sopir angkot bersama Bahlil Lahadalia, membuat Ananias Waimbo mengenal betul sosok mantan ketua HIPMI itu. 

"Bahlil Lahadalia itu orangnya yang saya kenal dari dulu ialah orang cerdas, ulet, mau berusaha, mudah bergaul dan yang paling penting dia tidak pernah melupakan masa lalunya," kata Ananias Waimbo

Sebagai sesama anak terminal dan masyarakat Kabupaten Fakfak, Ananias Waimbo mengaku bangga dengan pencapaian dan kesuksesan Bahlil Lahadalia

"Perlu saya pertegas, beliau Bahlil Lahadalia ini adalah orang yang paling tidak pernah lupa dengan masa lalunya, salah satu bukti kalau ia datang ke Fakfak itu pasti dia lihat teman-teman sopir angkot di terminal, salah satunya saya, selalu dia tanyakan saya," tuturnya. 

Meski sekarang sudah menjadi orang besar, Bahlil Lahadalia dikatakannya tak pernah lupa dengan masa lalunya termasuk kawan lama di terminal. 

"Pernah waktu kita ketemu itu,  dia (Bahlil Lahadalia) peluk saya erat dan sesekali kita mengenang momen perjuangan hidup dulu," imbuhnya.

(*) 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved