Berita Fakfak
Menyebar Lewat Udara, Dinkes Fakfak Tempuh Langkah Preventif Cegah Virus Monkey Pox
Dikatakannya pula, ke depan bukan tak mungkin akan ada koordinasi lintas sektor terkait dalam upaya menanggulangi penyebaran virus Monkey Pox
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Dapat menyebar melalui udara bersama droplet, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat menempuh langkah preventif antisipasi penyebaran Virus Cacar Monyet atau Monkey Pox.
"Sudah ada instruksi dari pusat, makanya kami di daerah diupayakan melakukan tindakan preventif semisal sosialisasi kepada masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak, Maulana Patiran kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak Papua Barat, Jumat (6/9/2024).
Maulana Patiran menyebutkan, pentingnya kesadaran higienitas dan sanitasi serta memulai pelacakan suspect virus Cacar Monyet dari tanda-tanda pasien yang memang kurang sehat dan memiliki gejala Cacar Monyet tersebut.
Baca juga: Cara Mencegah Tertular Cacar Monyet atau Monkeypox, Simak Juga Gejala dan Pengobatannya
Baca juga: Dinkes Teluk Bintuni Kirim 22 Calon Mahasiswa ke Kediri Jawa Timur
"Apabila ditemukan, maka kami harus menjaga bersama, karena penularan Monkey Pox ini dari droplet cairan tubuh misalnya bersin, batuk di mana memiliki kontak langsung dengan penderita Monkey Pox," bebernya.
Dikatakannya pula, ke depan bukan tak mungkin akan ada koordinasi lintas sektor terkait dalam upaya menanggulangi penyebaran virus Monkey Pox di Kabupaten Fakfak.
"Ini sementara kan kami masih menunggu, karena sejauh ini kasus di Papua belum dilaporkan ditemukan, makanya kami belum tahu persis lokus mana yang kasusnya banyak," bebernya.
Pihaknya juga telah mendapatkan informasi dugaan kasus positif Monkey Pox dari Jayapura Papua, namun belum meyakini hal tersebut.
"Karena Dinas Kesehatan Provinsi Papua juga belum mengumumkan secara resmi kebenaran penemuan kasus positif Monkey Pox, karena pastinya kami di Papua Barat juga ada instruksi dari provinsi," tutur Maulana Patiran.
Disinggung secara detail terkait penyebaran virus Monkey Pox, Maulana Patiran menjelaskan penyebarannya memang melalui udara.
"Jika seorang pasien tersebut sedang menjalani masa inkubasi memang belum ada tanda-tanda, tetapi jika sudah menunjukkan gejala maka itu sangat menular," tuturnya.
Prosesnya dikatakan droplet yang dikeluarkan dari seorang pasien positif Monkey Pox yang bersin atau batuk, maka apabila orang lain menghirup udara langsung dari yang bersangkutan maka akan otomatis tertular.
"Aktivitas makan bersama dengan pasien positif Monkey Pox juga memungkinkan bisa terjadi penularan, pokoknya bersentuhan dengan cairan tubuhnya juga dapat menular," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, ia berharap meskipun belum ada penemuan kasus positif, namun masyarakat Fakfak diharapkan dapat mengantisipasi penyebaran virus Monkey Pox tersebut.
"Baik itu mengutamakan praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang selalu dijaga sehingga aktivitas bisa selalu terjaga dan menjaga risiko penularan," ajaknya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.