Pilkada Teluk Bintuni

Deni Dorinus Airory Ungkap Penyebab KPU Teluk Bintuni Masih Kekurangan Anggota KPPS

"Kami sempat pada presentase 43 persen. Setelah jemput berkas dan teman-teman input, jumlah anggota KPPS naik jadi 74 persen," Deni Dorinus Airory

Dokumentasi TribunPapuaBarat.com
Ketua KPU Teluk Bintuni, Muhammad Makmur Memed Alfajri (kanan) bersama Koordinator Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM Merangkap Divisi Teknis, Deni Dorinus Airory, Rabu (04/10/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, BINTUNI - Ketua Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Teluk Bintuni, Deni Dorinus Airory, mengungkapkan kendala selama perekrutan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Hingga 7 Oktober 2024, KPU Teluk Bintuni di Papua Barat masih kekurangan 203 anggota KPPS dari total kebutuhan 1.309 orang.

Kendala pertama adalah akses calon-calon pendaftar yang berasal dari distrik lain menuju kantor KPU di kota Bintuni.

"Sebenarnya, berkas-berkas (pendaftaran) itu mereka sudah siapkan, hanya mereka terkendala akses ke Teluk Bintuni untuk menyerahkan (berkas)," kata Deni Dorinus Airory saat dihubungi TribunPapuaBarat.com via telepon, Selasa (08/10/2024).

Ia menyebut aebagian berkas itu masih ada di kampung-kampung dan distrik.

"Hanya yang sempat masuk (ke kantor KPU) itu berkas yang sampai kami input," ujarnya.

Baca juga: KPU Teluk Bintuni Papua Barat Masih Kekurangan 203 Anggota KPPS

 

Karena itu, ucap Deni Dorinus Airory, KPU Teluk Bintuni supervisi ke lapangan untuk menjemput berkas. 

"Kami sempat pada presentase 43 persen. Setelah jemput berkas dan teman-teman input, jumlah anggota KPPS naik menjadi 74 persen per tanggal 7 Oktober 2024," katanya.

Kendala kedua adalah persoalan sumber daya manusia (SDM).

Ia menyebut KPU Teluk Bintuni kesulitan untuk mendapatkan anggota KPPS di daerah pegunungan. 

Sesuai peraturan, calon anggota KPPS yang dibutuhkan minimal memiliki ijazah sekolah menengah atas (SMA).

Di daerah pegunungan, ucapnya, mereka yang berijazah SMA sebagian besar meneruskan pendididik atau kuliah di luar Teluk Bintuni.

"Yang ada di kampung (di daerah pegunungan), paling banyak yang berijazah SD dan SMP bahkan putus sekolah," ujar Deni Dorinus Airory.

Menurutnya, selama masa pendaftaran calon KPPS, banyak yang menggunakan ijazah SD dan SMP.

Baca juga: KPU Teluk Bintuni Telah Terima Logistik Pilkada 2024 Tahap Satu 

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved