SANTUN Temui Warga Torea, Serap Aspirasi Masyarakat Soal 32 Tahun Sulit Mendapatkan Air Bersih

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Selama 32 tahun warga Kampung Torea, Distrik Pariwari Kabupaten Fakfak Papua Barat kesulitan mengakses air bersih. 

Warga meminta pasangan calon atau paslon Bupati dan Wakil Bupati Fakfak, Samaun Dahlan - Donatus Nimbitkendik (SANTUN) bisa memperhatikan kebutuhan mendasar di Kampung Torea yakni air bersih. 

Permintaan tersebut disampaikan langsung warga Kampung Torea, Silas Iba kepada paslon SANTUN dalam giat pertemuan tatap muka terbatas di Kampung Torea diikuti TribunPapuaBarat.com, Jumat (11/10/2024).

Baca juga: Paslon SANTUN dengar Curhatan Pedagang Mama-mama Papua di Pasar Kelapa II Fakfak

Baca juga: Hasil Pengundian Nomor Urut Cakada Fakfak, Utayoh 1 dan Santun 2

"Sejak saya bertugas di sini (Torea Fakfak) sampai sekiranya 32 tahun hampir pensiun, belum ada air bersih yang masuk," ujar Silas Iba. 

Silas Iba mengatakan, permintaan soal akses air bersih sudah pernah disampaikan kepada Wakil Gubernur Papua Barat, namun tak kunjung ada perubahan. 

"Saya pernah ajukan soal akses air bersih yang dikeluhkan kami sebagai warga, saya tidak minta hal yang menyangkut kepentingan pribadi saya, tetapi saya minta persoalan mendasar warga yakni air bersih," jelas Silas Iba. 

Lebih lanjut, Silas Iba menuturkan, fenomena yang ada sekarang ialah kalau masuk musim politik baru kemudian ada yang menyambung pipa. 

"Tetapi kalau selesai musim politik, tidak berjalan dan terkesan kami dilupakan," bebernya. 

Sementara itu, Calon Bupati Fakfak periode 2024 - 2029 dalam penyampaiannya kepada warga Kampung Torea menyampaikan komitmen penuhnya untuk memenuhi kebutuhan mendasar warga Kampung Torea. 

"Saya ingat betul jalanan dulu di sini (Kampung Torea) hancur dan tidak bisa orang lewat tetapi dalam kurun waktu 3 hari saja selesai waktu itu, jalan licin," beber Samaun Dahlan memberi contoh kerja nyata. 

Samaun Dahlan menyampaikan, saat ini masyarakat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. 

"Saya turun ke pasar, melihat warga secara langsung, di mana ada yang mengeluhkan jualan mereka tidak laku dan sebagainya, perputaran ekonomi sulit," bebernya. 

Sehingga menurutnya, harus ada solusi komprehensif di mana pasar sentral harus hadir dan segera beroperasi untuk lebih menggerakkan perekonomian warga Fakfak.

(*)