Pilkada 2024
Bawaslu Papua Barat: Media Massa Berperan Penting dalam Proses Pilkada 2024
Ia juga mengatakan kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem informasi yang sehat serta mendukung integritas Pilkada.
Penulis: Fransiskus Irianto Tiwan | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua Barat menggelar media gathering bersama media massa di Mansinam Beach Hotel, Kamis (21/11/2024).
Kegiatan ini bertujuan membangun kolaborasi strategis antara Bawaslu dan media massa untuk menyampaikan informasi yang akurat kepada masyarakat dalam upaya memperkuat pengawasan partisipatif pada Pilkada serentak 2024.
Kepala Bagian Penanganan dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Papua Barat, Fredrik Abidondifu, menjelaskan media memiliki peran penting dalam proses demokrasi, terutama dalam menyampaikan informasi yang tepat dan berimbang.
Baca juga: Ahmad Matdoan Apresiasi Bawaslu dan Polres Kaimana Soal Laporan Dugaan Black Campaign Pilkada 2024
Baca juga: Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Teluk Bintuni Agendakan Sejumlah Kegiatan Pengawasan
Dengan pemberitaan yang akurat dan berimbang, publik dapat memahami tahapan proses dan pengawasan Pemilu dengan lebih baik, kata Fredrik Abidondifu
Ia juga mengatakan kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem informasi yang sehat serta mendukung integritas Pilkada.
Selain itu Koordinator Divisi Pencegahan, Peran Masyarakat, dan Humas Bawaslu Papua Barat, Menahen J. Sabarofek, mengatakan tahapan kampanye yang akan berakhir pada 23 November 2024, pukul 23.59 WIT. Setelahnya, masa tenang akan dimulai, di mana segala bentuk aktivitas kampanye dilarang.
"Selama masa tenang, bawaslu dari tingkat Provinsi, Kabupaten hingga Distrik akan melakukan patroli pengawasan secara berjenjang untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan hingga hari pemungutan suara," kata Menahen Sabarofek.
Ia juga menegaskan bahwa dalam mekanisme pengawasan pelanggaran, masyarakat memiliki ruang untuk berperan aktif melalui dua jalur.
Pertama, laporan langsung dari masyarakat yang menemukan dugaan pelanggaran, kedua, temuan dari media massa yang menjadi sumber awal bagi Bawaslu untuk menelusuri potensi pelanggaran.
"Informasi awal dari media massa akan ditindaklanjuti melalui proses penelusuran, jika ditemukan dugaan pelanggaran, Bawaslu akan mengambil langkah penindakan sesuai prosedur," tambahnya.
Ia juga mengharapkan lewat kegiatan ini bawaslu bisa bekerja sama memantau jalannya tahapan-tahapan menuju masa tenang dan pencoblosan nanti.
"Media sangat berperan penting dalam jalannya pilkada ini, oleh sebab itu bawaslu menggelar kegiatan ini agar bisa bekerja sama dalam memantau secara langsung pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan," pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.