Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Fakfak Meningkat Signifikan Sepanjang 2024
"Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terus menunjukkan angka yang cukup tinggi di tahun 2024," kata Santi Christine Patiran.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan meningkat signifikan sepanjang tahun 2024 di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APDKB) Fakfak, total kasus kekerasan yang tercatat tahun ini mencapai 69 kasus.
"Dari jumlah tersebut, 22 kasus merupakan kekerasan terhadap perempuan.
"47 kasus lainnya melibatkan kekerasan terhadap anak," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan dalam Rumah Tangga, DP3APDKB Fakfak, Santi Christine Patiran, kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak, Selasa (31/12/2024).
Peningkatan kasus ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan lembaga terkait.
Baca juga: Ratusan Ribu Kasus Kekerasan Perempuan Tak Ditangani Polri, Ini Respons Listyo Sigit Prabowo
"Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terus menunjukkan angka yang cukup tinggi di tahun 2024," kata Santi Christine Patiran.
Menurutnya, situasi ini sangat memprihatinkan dan membutuhkan perhatian lebih dari semua pihak.
Santi Patiran juga menyampaikan pihak DP3APDKB Fakfak telah melakukan berbagai langkah untuk menangani masalah ini.
"Itu sudah termasuk pendampingan hukum bagi korban dan edukasi untuk masyarakat mengenai pentingnya perlindungan terhadap perempuan dan anak," ucap Santi Christine Patiran.
Pihaknya terus berupaya untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga hak-hak perempuan dan anak, serta menyediakan layanan pendampingan bagi korban.
"Selain itu, kami juga bekerja sama dengan lembaga lain untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman," katanya.
Baca juga: Ini Dua Program Utama Dinas P3A Kaimana Cegah Kekerasan Perempuan
Santi berharap, di masa depan, kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga sosial, dan masyarakat dapat memperkuat upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Fakfak.
"Pencegahan kekerasan harus dimulai dari kesadaran bersama. Kami berharap masyarakat lebih peka terhadap tanda-tanda kekerasan dan segera melapor agar penanganan bisa lebih cepat dan tepat," kata Santi Christine Patiran.
DP3APDKB berkomitmen untuk terus berupaya lebih intensif guna menurunkan angka kekerasan serta menciptakan ruang yang aman dan mendukung bagi perempuan dan anak di Fakfak.
"Pemerintah daerah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif menanggulangi kekerasan ini, demi terciptanya lingkungan yang lebih baik dan bebas dari kekerasan," ujarnya.(*)
kasus kekerasan
anak dan perempuan
Papua Barat
Santi Christine Patiran
perempuan dan anak
Kabupaten Fakfak
Jamin Keamanan Masyarakat Manokwari, Kepolisian Intens Patroli di Sejumlah Titik Rawan |
![]() |
---|
MRBP dan Pemda Fasilitasi Penyelesaian Tapal Batas Wilayah Adat di Teluk Bintuni |
![]() |
---|
Manokwari Sudah Kondusif, Kapolda Jhonny Isir Imbau Masyarakat Tidak Terprovokasi |
![]() |
---|
Timsus Gabungan Polda Papua Barat akan Selidiki Penyebab Kematian Seorang Warga Manokwari |
![]() |
---|
Irjen Jhonny Isir Pastikan Manokwari Konsusif Pascaaksi Sekelompok Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.