Berita Fakfak
Disbun Fakfak Aplikasikan Nutrisi Pupuk di Delapan Blok Kebun BPT Pala Tomandin
"Adapun jenis pupuk yang diberikan meliputi Pupuk Tekno Organik Papua (TOP), pupuk majemuk Bestfarm, dan pupuk paten teknologi nano," ucapnya.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Dalam mendorong kualitas dan kuantitas benih unggul, Dinas Perkebunan (Disbun) Fakfak Papua Barat melakukan aplikasi pemberian nutrisi pupuk organik pada 8 Blok Penghasil Tinggi (BPT) Pohon Induk Terpilih (PIT) Pala Tomandin Fakfak.
Itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Fakfak, Widhi Asmirojati kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak Papua Barat, Rabu (29/1/2025).
"Pemberian nutrisi pupuk organik ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pohon pala penghasil benih, menjaga kualitas buah, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit dan hama, serta mendorong produksi biji pala unggul," ujarnya.
Baca juga: Disbun Fakfak Paparkan Capaian Kinerja 2024, Sukses Intervensi Pala sebagai Unggulan Daerah
Baca juga: Disbun Fakfak Papua Barat Fokus Perluasan Tanam Pala di 5 Koridor Jalan dengan Target 65 Hektar
Widhi Asmoro Jati menyampaikan, bahwa sesuai SK Menteri Pertanian Nomor 87/KPTS/KB 20/12/2016 telah ditetapkan 8 kebun BPT varietas unggul Pala Tomandin di Kabupaten Fakfak.
"Kebun tersebut memiliki usia pohon yang ditanam sejak tahun 1916 hingga 1943, sehingga saat ini berumur antara 83 hingga 109 tahun," jelasnya.
Dikatakannya, luas kebun BPT saat ini mencapai 16,2 hektare dengan populasi sebanyak 2.150 pohon yang tersebar di Kampung Wurkendik, Werba, Wrikapal, Mandopma, Firma, dan Wambar.
"Sebanyak 136 pohon dinyatakan sebagai Pohon Induk Terpilih (PIT) karena memiliki potensi menghasilkan rata-rata 2.000 benih per tahun yang digunakan sebagai sumber bibit Pala Tomandin," tandasnya.
Dikatakannya, pemberian nutrisi melalui pupuk organik dinilai penting untuk menjaga daya tahan, mendukung pertumbuhan yang sehat, serta memastikan kualitas dan kuantitas benih yang dihasilkan.
"Adapun jenis pupuk yang diberikan meliputi Pupuk Tekno Organik Papua (TOP), pupuk majemuk Bestfarm, dan pupuk paten teknologi nano," ucapnya.
Widhi Asmoro Jati mengatakan, pupuk TOP merupakan pupuk hayati buatan Papua Barat yang mengandung unsur hara dan mikroorganisme sesuai kebutuhan tanaman, sehingga menjaga kesehatan tanah.
"Pupuk majemuk bestfarm diprioritaskan untuk tanaman batang keras agar dapat meningkatkan pertumbuhan," sebutnya.
Sementara itu dikatakannya, pupuk paten teknologi nano mampu diserap langsung oleh tanaman melalui akar, batang, dan buah.
"Dengan intervensi langsung di kebun BPT ini, kami berharap pekebun semakin termotivasi untuk menjaga varietas unggul Pala Tomandin," ucapnya.
Dinas Perkebunan Fakfak berkomitmen untuk terus melakukan proteksi dan perlindungan agar penangkaran benih pala benar-benar berasal dari kebun BPT.
"Harga benih pada PIT nantinya akan ditentukan secara khusus dan dibeli oleh pihak penangkar Pala Tomandin Fakfak," tandasnya.
Saat ini disampaikannya, terdapat tiga lokasi penangkaran benih pala, yaitu Balili Jaya, Sikapori, dan Prima Karya.
"Ke depan, sertifikat bibit Pala Tomandin akan diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan petani atau pekebun di Fakfak maupun daerah lain," ucapnya.
Bibit tersebut juga akan dilindungi melalui tanda indikasi geografis atau hak kekayaan intelektual yang telah dimiliki.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.