Dokter Residen Rudapaksa Anggota Keluarga Pasien, Bius Korban Pakai 15 Kali Suntikan

Universitas Padjadjaran (Unpad) dan RSHS Bandung telah menerima laporan mengenai kasus rudapaksa oleh dokter residen ini.

|
Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama
DOKTER RUDAPAKSA - Dokter residen, Priguna Anugerah, diduga merudapaksa anggota keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kota Bandung, Jawa Barat. Ia ditetapkan menjadi tersangka dan dipamerkan saat konferensi pers di Polda Jabar, Rabu (9/4/2025). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Seorang dokter residen diduga merudapaksa anggota keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kota Bandung, Jawa Barat.

Kasus rudapaksa oleh dokter residen bernama Priguna Anugerah tersebut terjadi di lantai 7 RSHS Bandung pada 18 Maret 2025 dini hari.

Sepuluh hari berselang, setelah kasus rudakpaksa itu viral di media sosial dan dilaporkan ke Polda Jawa Barat, tersangka ditangkap pada 28 Maret 2025.

Tersangka tercatat sebagai peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Berdasarkan KTP, Priguna Anugerah beralamat di Kota Pontianak dan tinggal di Kota Bandung. FH merupakan warga Kota Bandung.

Kronologi 

Dalam unggahan yang viral di media sosial, ketika itu, korban sedang menunggu pasien di RSHS Bandung.

Priguna mengarahkan agar korban berinisial FH mengikuti pengambilan darah untuk mengecek kecocokan golongan darah untuk keperluan transfusi.

Sang dokter pun meminta agar korban tidak ditemani adik yang juga saat itu ada di RSHS.

Baca juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin Soroti Peredaran Antibiotik Tanpa Resep Dokter

 

"Korban sempat merasakan pusing akibat cairan yang disuntikkan pelaku. Ketika siuman, korban merasakan sakit pada bagian tertentu," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, dalam konferensi pers, Rabu (9/4/2025).

Di Gedung MCHC, Priguna Anugerah meminta FH memakai baju operasi berwarna hijau dan melepas baju serta celana. 

"Kemudian, pelaku memasukkan jarum ke bagian tangan kiri dan kanan korban sebanyak 15 kali," kata Hendra Rochmawan.

Sang dokter residen menghubungkan jarum itu ke selang infus dan menyuntikkan cairan bening ke selang infus tersebut. 

Beberapa menit kemudian, korban merasakan pusing hingga tak sadarkan diri sekira 4-5 jam.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved