Bripka Sumardi Waluyo Jajal Traktor Hingga 'Sulap' Lahan Kosong Jadi Produktif di Fakfak
"Saya fokus di Kampung Onim Sari, Distrik Bomberai. Masyarakat sangat responsif dan menerima kami sekali," ujar Bripka Sumardi Waluyo.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Kisah inspiratif datang dari seorang Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polsek Bomberai, Bripka Sumardi Waluyo.
Ia berhasil menjajal traktor hingga "menyulap" lahan kosong menjadi produktif di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Dalam momen HUT ke-79 Bhayangkara, Bripka Sumardi Waluyo bercerita kepada TribunPapuaBarat.com tentang kontribusinya untuk mewujudkan ketahanan pangan keluarga, Selasa (1/7/2025).
"Kami memang ditugaskan terkait dengan program ketahanan pangan. Saya mendapatkan kepercayaan dalam bagian pemanfaatan pekarangan warga," katanya.
Kesehariannya, ia menjajali traktor untuk menggemburkan tanah di lahan pekarangan warga untuk ditanami sayur mayur.
"Mulai dari sayur kangkung cabut, kacang panjang, bayam, dan rica (cabai)," kata Bripka Sumardi Waluyo.
Lelaki asal Jogjakarta itu menuturkan tak terlalu mengalami kesulitan dalam menjalankan program ketahanan pangan keluarga, karena mayoritas mata pencaharian warga di daerah pengabdiannya ialah petani.
Baca juga: Sosok AKP Arif Usman Rumra, Komandan Upacara HUT Bhayangkara di Fakfak
"Saya fokus di Kampung Onim Sari, Distrik Bomberai. Masyarakat sangat responsif dan menerima kami sekali," ujar Bripka Sumardi Waluyo.
Sesuai arahan pimpinan, fokusnya ialah lahan kosong atau lahan pekarangan non produktif.
"Biasanya di pekarangan yang cukup luas, hanya ditanami bunga dan sebagian areal masih kosong sehingga kurang bermanfaat secara ekonomi keluarga," kata Bripka Sumardi Waluyo.
Lelaki murah senyum itu berkisah, ia juga mudah berbaur dengan warga dan mengalami kendala sama sekali saat mengintervensi program ketahanan pangan tersebut kepada masyarakat setempat.
"Saya sudah mulai ditugaskan fokus ke hal ini sejak masa Covid-19 tahun 2020 ketika ekonomi sedang carut marut. Saya memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mulai memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami sayur mayur," katanya.
Dengan begitu diharapkannya, masyarakat tak melulu tergantung pada pembelian pasar.
"Jadi ke depan sudah tidak perlu atau harus beli ke pasar, tetapi tinggal petik sayur di pekarangan dan bisa buat makan sehari-hari. Untung-untung kalau bisa lebih produktif, maka bisa dipasarkan," ujarnya.
Baca juga: Empat PJU Polda Papua Barat Dimutasi, Kombes Novia Jaya Dipromosi ke Bareskrim Polri
Seiring waktu, pemenuhan kebutuhan pupuk menjadi kendala bagi Bripka Sumardi Waluyo dan para petani di Kampung Onim Sari.
"Dari tantangan ketersediaan pupuk yang ada, akhirnya saya berusaha koordinasi ke Dinas Pertanian Kabupaten Fakfak dan CV Berkat selaku penyedia atau distributor pupuk untuk memasok pupuk ke petani kami," katanya.
Saat ini, telah terbentuk kelompok tani atau kebun yang terdiri dari 6 orang.
"Dalam kegiatan pendampingan yang berfokus di Kampung Onim Sari tersebut, memang warganya itu 60 persen sudah bekerja sebagai petani," ujar Bripka Sumardi Waluyo
Ia mengemukakan target sementara dari program ketahanan pangan ini ialah membantu perekonomian keluarga.
"Belum ada target jangka panjang untuk hasil produksi menjangkau pasar, memang masih berproses untuk menuju menjadi lumbung pangan daerah," katanya.
Selain pupuk, tantangan lainnya yang dihadapi para petani ialah terkait dengan akses pemasaran.
"Makanya untuk saat ini para petani yang kami dampingi belum berani menanam dalam jumlah banyak karena pengepul atau area pemasaran masih terbatas," ujar Bripka Sumardi Waluyo.
Dari hasil produksi, ia membeberkan bayam dan kangkung sudah mulai menjangkau pembeli secara luas sehingga menjadi fokus pihaknya.
Baca juga: Momen HUT 79 Bhayangkara, Polresta Manokwari Bangun Satu Sumur Bor untuk Warga Kawasan BLK Sanggeng
Harapan untuk HUT ke-79 Bhayangkara
Saat momentum HUT ke-79 Bhayangkara 1 Juli 2025, dari Distrik Bomberai Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Bripka Sumardi Waluyo mengungkapkan harapannya agar institusi Polri terus menjadi pengayom masyarakat.
"Untuk institusi kami, mohon izin, kami berharap agar selalu senantiasa menjadi pengayom, lebih peduli kepada masyarakat, karena sejatinya kami polisi dari masyarakat untuk masyarakat pula," ucapnya.
Ia juga berharap agar warga yang ia dampingi dalam mewujudkan ketahanan pangan keluarga di Kampung Onim Sari, Distrik Bomberai, senantiasa lebih semangat untuk menanam.
"Kalau terus fokus dan serius, bukan tak mungkin skala pertanian atau perkebunan ini menjadi lebih besar; tidak hanya untuk lingkup keluarga, tetapi bisa menjadi lumbung pangan daerah ini ( Kabupaten Fakfak )," kata Bripka Sumardi Waluyo.
Ia juga berharap penuh kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan bisa lebih memperhatikan kelompok-kelompok tani yang ada di wilayah Kabupaten Fakfak.
"Ketika mereka berkunjung, tidak sekadar berkunjung, tetapi betul-betul memperhatikan apa yang mereka lakukan," ucapnya.(*)
Distrik Bomberai
Kabupaten Fakfak
Papua Barat
ketahanan pangan
Polsek Bomberai
Sumardi Waluyo
Kampung Onim Sari
Anggota DPRK Teluk Bintuni Soroti Pemakaian Dana Otsus: Banyak Jalan Rusak Diperbaiki Warga |
![]() |
---|
Kemenag Papua Barat Gelar Pameran UMKM untuk Pemuda yang Baru Rintis Usaha |
![]() |
---|
Ditemukan di Pantai Air Merah, Jenazah Bayi 'Musa' Dimakamkan di TPU Kaimana |
![]() |
---|
Sukacita Murid SD Sowi Indah Memeriahkan HUT ke-80 RI Lewat Berbagai Perlombaan |
![]() |
---|
Masjid Babussalam Mulai Dibangun, Diharapkan Jadi Ikon Teluk Bintuni |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.