Pemuda Adat Domberay Siap Sukseskan Parade Budaya Hari Masyarakat Adat se-Dunia
Menurut Feri Derebi, parade budaya akan diikuti oleh masyarakat adat dari tujuh wilayah adat besar di Papua dan undangan telah didistribusikan
Penulis: Matius Pilamo Siep | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang identik dengan aksi demonstrasi, ucapnya, kegiatan tahun ini lebih difokuskan pada pendekatan kultural.
Baca juga: DPRPB Sosialisasikan Perda dan Perdasus di Pegaf untuk Lindungi Hak Masyarakat Adat
Panitia ingin menunjukkan bahwa perlawanan dan penyadaran juga bisa dilakukan melalui budaya dan seni.
“Kami coba sandingkan dan konsepkan dengan kearifan lokal masyarakat adat yang selalu hidup bersama alam,” ujar Maria Kebar.
Kegiatan ini juga menyasar generasi muda adat dari tujuh wilayah, sebagai pewaris utama budaya dan penjaga masa depan Papua.
Maria menegaskan parade budaya ini bukanlah kegiatan seremonial biasa.
Kegiatan ini sebagai bentuk kekecewaan dan suara hati masyarakat adat yang selama ini terpinggirkan dan terus mengalami tekanan dari berbagai pihak, terutama para oligarki yang mengeksploitasi sumber daya alam secara masif.
“Sudah banyak hutan yang dibabat, masyarakat adat diasingkan, dan hak-hak mereka disampingkan,” kata Maria Kebar.
Situasi ini menjadi latar belakang kuat perayaan ini dianggap penting untuk memperkuat kembali jati diri dan posisi masyarakat adat di tanah mereka sendiri.
Baca juga: Pemekaran Distrik Mokwam, Peluang Masyarakat Adat Jadi Tuan di Negeri Sendiri
Meski persiapan telah dilakukan secara matang, pihak keamanan belum memberikan izin untuk parade budaya pada 9 Agustus.
Karena itu, panitia telah menyiapkan rencana alternatif agar kegiatan tetap dapat berjalan.
“Kami tetap berkomitmen agar acara ini berlangsung meskipun harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada,” ujar Maria.
Ia juga prihatin karena semakin maraknya eksploitasi hutan adat tanpa memperhatikan hak-hak masyarakat setempat, terutama di wilayah Pegunungan Arfak, Merauke, Nabire, Timika, dan beberapa daerah lainnya.
Maria menekankan pentingnya peran pemuda adat sebagai tulang punggung perjuangan masa depan.
“Kami berharap, melalui kegiatan ini, para pemuda tetap semangat menjaga hutan dan budaya agar tidak punah,” ujar Maria Kebar.
| Pemkab Teluk Wondama dan Kemenag Papua Barat Ajak Umat Jaga Alam |
|
|---|
| Lamek Dowansiba Serukan Pemuda Papua Barat Bangkit jadi Agen Perubahan di Era Globalisasi |
|
|---|
| Sumpah Pemuda 2025, Fatamsyah Furu Ajak Pemuda Kaimana Bersatu Bangun Daerah |
|
|---|
| Bupati Teluk Bintuni: Industri Migas Dorong Ekonomi, tapi Masyarakat Harus Rasakan Manfaatnya |
|
|---|
| Polres Fakfak Gelar Upacara Sumpah Pemuda ke-97, Teguhkan Semangat Persatuan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Feri-Derebi-kiri-dan-Sekertaris-Maria-Kebar-kanan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.