Berita Manokwari

Pawai Budaya Festival Teluk Doreh 2025, Bupati Manokwari Gemakan Persatuan dalam Keberagaman

Manokwari layak disebut sebagai Kota Nusantara karena keberagaman suku dari Sabang sampai Merauke yang hidup berdampingan di wilayah ini

TribunPapuaBarat.com/Fransiskus Irianto Tiwan
MANOKWARI - Bupati Hermus Indou bersama Wakil Bupati Mugiyono saat melepas peserta karnaval pawai budaya pada Festival Teluk Doreh 2025, Sabtu (15/11/2025) 

‎TRIBUNPAPUABARAT.COM,MANOKWARI - Bupati Manokwari Hermus Indou menyebut Karnaval Festival Teluk Doreh merupakan wadah pemersatu suku bangsa di Kabupaten Manokwari.

Dikatakan Bupati Hermus Indou saat melepas peserta karnaval pawai budaya dalam Festival Teluk Doreh, Sabtu (15/11/2025).

‎Dalam sambutannya, Hermus Indou menyebut Manokwari layak disebut sebagai Kota Nusantara karena keberagaman suku dari Sabang sampai Merauke yang hidup berdampingan di wilayah ini.

‎“Di Kabupaten Manokwari ini semua suku ada. Ini hal yang harus kita pertahankan. Lewat Karnaval Festival Teluk Doreh, mari kita jaga persatuan ini dengan baik,” ujar Bupati Hermus.

‎Ia menyebut keberagaman merupakan anugerah dari Tuhan bagi tanah Papua Barat, khususnya Manokwari.

‎Hermus menilai Karnaval Festival Teluk Doreh merupakan karya besar yang memperlihatkan bahwa masyarakat Manokwari mampu bersatu, berkarya, dan menjaga harmoni di tengah perbedaan budaya.

Baca juga: Festival Teluk Doreh 2025: Momentum Pelestarian Budaya dan Kebangkitan Ekonomi Kreatif Manokwari


‎‎“Ini merupakan karya besar yang Tuhan buat di tanah ini. Melalui festival ini, kita merayakan kekayaan budaya sekaligus memperkuat jalinan persaudaraan,” tambahnya.

‎Bupati juga memberikan apresiasi kepada seluruh paguyuban dan komunitas budaya yang konsisten mendukung Pemerintah Kabupaten Manokwari dalam pembangunan di berbagai sektor.

‎Menurutnya, kerja sama semua pihak termasuk tokoh masyarakat, komunitas adat, dan organisasi budaya telah memberi kontribusi besar bagi kemajuan Manokwari.

‎Hermus menegaskan bahwa pawai budaya yang digelar dalam festival ini merupakan simbol hidupnya kerukunan antarumat beragama dan antarberbagai suku di Kabupaten Manokwari.

‎“Pawai budaya ini menjadi simbol bahwa Kabupaten Manokwari terus hidup rukun, baik antar umat beragama maupun antar suku dan budaya. Inilah kekuatan kita sebagai masyarakat Manokwari,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved