Berita Teluk Bintuni

P2TIM Teluk Bintuni: Jawaban atas Tantangan Tenaga Kerja Lokal di Industri Migas

2016 menjadi titik awal lahirnya program pelatihan vokasi yang kini dikenal sebagai Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM)

istimewa
P2TIM - Potret pemuda yang menempuh pelatihan di Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM) Teluk Bintuni Papua Barat 

Proses rekrutmen dilakukan secara terbuka melalui media sosial, surat kabar, pamflet, baliho, dan sosialisasi langsung ke distrik-distrik. Seleksi mencakup administrasi, kemampuan baca tulis, pengetahuan umum, kesehatan, dan wawancara. Hasil seleksi diumumkan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi.

P2TIM kini menjadi harapan baru bagi generasi muda Teluk Bintuni untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah dan industri migas nasional.

Baca juga: Pemkab Teluk Bintuni dan BP Tangguh Gelar Temu Bisnis, Janjikan Pasar Baru Bagi UMKM

Rutinitas Ketat dan Fasilitas Lengkap Warnai Pelatihan di P2TIM

Program pelatihan di Pusat Pelatihan Teknologi Industri dan Migas (P2TIM) Teluk Bintuni berjalan dengan disiplin tinggi dan dukungan fasilitas yang lengkap. Setiap hari, para peserta memulai aktivitas sejak pukul 05.00 WIT dengan persiapan diri, dilanjutkan apel pagi dan sarapan bersama.

Pukul 07.00, peserta diberangkatkan menggunakan bus dari asrama menuju kampus P2TIM. Proses belajar mengajar berlangsung dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIT. Selama jam pelajaran, peserta mendapatkan dua kali snack dan makan siang untuk menjaga stamina dan konsentrasi.

Usai kegiatan di kampus, peserta kembali ke asrama untuk membersihkan diri dan makan malam pada pukul 19.00–20.00. Malam harinya, pukul 20.00–22.00, diisi dengan pengerjaan tugas dan persiapan materi untuk hari berikutnya. Bagi peserta yang membutuhkan pendalaman materi, tersedia kelas tambahan yang difasilitasi oleh para pengajar.

Pukul 22.00, seluruh peserta diarahkan untuk beristirahat di kamar masing-masing. Rutinitas ini berlangsung dari Senin hingga Sabtu. Sementara itu, hari Minggu dimanfaatkan sebagai waktu bebas untuk beribadah, beristirahat, atau belajar mandiri.

Selama mengikuti pelatihan, seluruh kebutuhan dasar peserta ditanggung oleh pihak penyelenggara. Mulai dari perlengkapan mandi seperti sabun, pasta gigi, hingga sampo, serta seragam, alat pelindung diri (APD), dan kaus polo disediakan sejak awal pelatihan. Peralatan belajar seperti alat tulis dan buku catatan juga disiapkan guna mendukung kelancaran proses belajar.

Peserta juga difasilitasi layanan laundry, sehingga mereka dapat fokus penuh pada pelatihan tanpa harus memikirkan urusan mencuci pakaian. Dengan dukungan fasilitas yang memadai ini, diharapkan peserta dapat menyelesaikan pelatihan dengan hasil optimal.

Kontribusi Nyata 

Program P2TIM terbukti memberikan dampak positif bagi masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang disampaikan Bupati Teluk Bintuni dalam pidato pertanggungjawabannya, tingkat pengangguran terbuka di kabupaten tersebut berhasil ditekan hingga 3,16 persen pada tahun 2024.

Sebanyak 65 hingga 75 persen lulusan P2TIM telah terserap ke dunia industri. Keberhasilan ini tidak lepas dari semangat dan daya juang para peserta dalam mengikuti pelatihan secara serius dan konsisten.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved