Oknum TNI Tembak Adik Ipar di Manokwari, Kapendam: Sebentar Lagi Masuk Mahkamah Militer
Insiden penembakan oknum TNI Sertu AFTJ terhadap adik iparnya Rafael Ivan Balaweling di Kampung Aimasi, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari berlanjut.
Penulis: Safwan Ashari | Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Kepala Desa Aimasi, Jimmy Otsinar mengatakan, peristiwa terjadi diduga karena ricuh saat hiburan musik berlangsung.
Dalam acara pernikahan itu memang digelar hiburan musik dangdut.
"Karena di Prafi ini kalau ada acara hiburan band atau orkes itu pasti rusuh, artinya anak-anak muda berkelahi iya biasa, pasti mabuk-mabuk," ujarnya, Minggu (6/6/2022).
Baca juga: Oknum TNI Tewaskan Adik Ipar di Manokwari, Keluarga Korban: Saya Rasa Kasus Ini Tidak Transparan

Diduga hanya tembakan peringatan
Jimmy mengaku tidak berada di lokasi saat peristiwa penembakan terjadi.
"Saya tidak ada di TKP, saya pulang ke rumah sekitar pukul 22.00 WIT," kata Jimmy.
Berdasarkan informasi yang dia peroleh, AFT yang merupakan mempelai pria hanya mencoba membuat suasana tenang dengan melepas tembakan peringatan.
"Saya mendapat informasi bahwa pengantin pria ini punya maksud baik, mencoba menenangkan masalah dengan mengeluarkan tembakan, namun karena ada yang menghalangi sehingga tembakan tersebut mengarah ke korban," paparnya.
Jimmy menyayangkan tidak adanya pemberitahuan tentang acara musik dangdut dalam pesta itu.
"Tidak ada pemberitahuan terkait acara pesta itu kepada kami, kalau pun ada kami tidak akan mengizinkan sebab banyak masalah yang timbul akibat dari miras, sebab anak-anak muda ini kalau miras baru berani," katanya.
Baca juga: Update Kasus Oknum TNI Tak Sengaja Tembak Adik Ipar di Manokwari, Pelaku Lakukan 7 Reka Adegan
Anggota lain tertembak, adik ipar tewas
Usai terdengar suara letusan, terlihat anggota TNI lain, Sertu B tiba-tiba tergeletak di depan panggung dan mengalami luka tembak pada bagian perut sebelah kiri.
Lalu, korban lainnya RIB (16) yang merupakan adik ipar Sertu AFT mengalami luka tembak di dada hingga tergeletak di teras rumah orangtua korban.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Prafi, Iptu Irenius Hutauruk mengatakan masalah itu kini sedang ditangani Polisi Militer (POM) Kodam XVIII.