KMAN VI di Jayapura Papua

Kongres Masyarakat Adat Nusantara di Jayapura Bawa Berkah bagi Pelaku UMKM

Penjualan berbagai produk unggulan mengalami peningkatan signifikan, dibandingkan hari-hari biasa.

TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA
UMKM - Risdiani (35), perwakilan AMAN Lombok Utara sedang mengatur produk unggulan daerahnya di stan UMKM Nusantara saat sidang komisi KMAN VI berlangsung di Stadion Barnabas Youwe Sentani, Jayapura, Papua, Jumat (28/10/2022). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, JAYAPURA - Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI berlangsung selama sepekan di Stadion Barnabas Youwe Sentani, Kabupaten  Jayapura, Provinsi Papua.

Sejak kongres dibuka pada Senin (24/10/202), puluhan stan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berjejer rapi di pinggir lapangan stadion.

Kongres itu diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke.

Baca juga: Manfaatkan Pleno KMAN VI, Masyarakat Adat Meepago Nabire Jualan Noken di Stadion Barnabas Youwe 

Baca juga: AMAN Sulut Pamerkan Patung Kawasaran saat Sidang Pleno KMAN VI di Jayapura

Momen tersebut menjadi berkah bagi pelaku UMKM di Jayapura.

Penjualan berbagai produk unggulan UMKM mengalami peningkatan signifikan, dibandingkan hari-hari biasa.

Magdalena Toto, salah satu pelaku UMKM asal Jayapura mengaku, keuntungan penjualan tepung sagu dan teh gaharu celup pada pembukaan kongres mencapai Rp 500 ribu.

"Ketika kongres digelar terpusat, ada kenaikan omzet dari hasil penjualan produk kami," kata Magdalena Toto saat ditemui Tribunpapuabarat.com, Jumat (28/10/2022).

Baca juga: RUU Masyarakat Hukum Adat Belum Disahkan, Sekjen AMAN Sebut Dua Parpol Tak Setuju

Baca juga: Yolanda Enok, Pelajar SMK Jadi Relawan Kebersihan saat KMAN VI di Jayapura

Baca juga: Cerita Perempuan Adat Meepago Papua, Perajut Noken dari Serat Kayu

Namun, keuntungan penjualan hari kedua dan ketiga menurun drastis karena kegiatan sarasehan KMAN VI digelar di sejumlah wilayah di Jayapura.

Omzetnya hanya berkisar Rp 100 ribu per hari selama dua hari yakni, Selasa (25/10/2022) dan Rabu (26/10/2022).

"Dua hari sarasehan turun drastis," ucap Magdalena Toto.

Ia melanjutkan, omzet penjualan kembali meningat seiring dengan penyelenggaraan kegiatan KMAN VI terpusat pada Stadion Barnabas Youwe sejak Kamis (27/10/2022).

"Saya dapat Rp 500 ribu lagi untuk kemarin," terang Magdalena.

Baca juga: Redahkan Ketegangan Sidang Komisi C, Peserta KMAN VI Dansa Bersama

Baca juga: Sidang Pleno KMAN VI di Jayapura Jadi Ajang Pamer Produk UMKM se Nusantara

Hal senada diakui oleh Risdiani, pelaku UMKM yang juga merupakan anggota Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) perwakilan Lombok Utara.

Walaupun baru mulai berjualan sehari yang lalu, produk UMKM unggulan dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) diserbu pengunjung.

Keuntungan penjualan 50 topi bermotif tenun khas NTB mencapai Rp 2 juta.

Harga satu topi dibanderol Rp 70 ribu, sehingga hasil keseluruhan penjualan topi sebanyak Rp 3.500.000.

Adapun kain tenun yang diboyong dari Lombok Utara adalah kain khas Suku Bayan dengan dominan warna hitam dan merah. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved