KMAN VI di Jayapura Papua
Kongres Masyarakat Adat Nusantara di Jayapura Bawa Berkah bagi Pelaku UMKM
Penjualan berbagai produk unggulan mengalami peningkatan signifikan, dibandingkan hari-hari biasa.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Elias Andi Ponganan
TRIBUNPAPUABARAT.COM, JAYAPURA - Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI berlangsung selama sepekan di Stadion Barnabas Youwe Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Sejak kongres dibuka pada Senin (24/10/202), puluhan stan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berjejer rapi di pinggir lapangan stadion.
Kongres itu diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke.
Baca juga: Manfaatkan Pleno KMAN VI, Masyarakat Adat Meepago Nabire Jualan Noken di Stadion Barnabas Youwe
Baca juga: AMAN Sulut Pamerkan Patung Kawasaran saat Sidang Pleno KMAN VI di Jayapura
Momen tersebut menjadi berkah bagi pelaku UMKM di Jayapura.
Penjualan berbagai produk unggulan UMKM mengalami peningkatan signifikan, dibandingkan hari-hari biasa.
Magdalena Toto, salah satu pelaku UMKM asal Jayapura mengaku, keuntungan penjualan tepung sagu dan teh gaharu celup pada pembukaan kongres mencapai Rp 500 ribu.
"Ketika kongres digelar terpusat, ada kenaikan omzet dari hasil penjualan produk kami," kata Magdalena Toto saat ditemui Tribunpapuabarat.com, Jumat (28/10/2022).
Baca juga: RUU Masyarakat Hukum Adat Belum Disahkan, Sekjen AMAN Sebut Dua Parpol Tak Setuju
Baca juga: Yolanda Enok, Pelajar SMK Jadi Relawan Kebersihan saat KMAN VI di Jayapura
Baca juga: Cerita Perempuan Adat Meepago Papua, Perajut Noken dari Serat Kayu
Namun, keuntungan penjualan hari kedua dan ketiga menurun drastis karena kegiatan sarasehan KMAN VI digelar di sejumlah wilayah di Jayapura.
Omzetnya hanya berkisar Rp 100 ribu per hari selama dua hari yakni, Selasa (25/10/2022) dan Rabu (26/10/2022).
"Dua hari sarasehan turun drastis," ucap Magdalena Toto.
Ia melanjutkan, omzet penjualan kembali meningat seiring dengan penyelenggaraan kegiatan KMAN VI terpusat pada Stadion Barnabas Youwe sejak Kamis (27/10/2022).
"Saya dapat Rp 500 ribu lagi untuk kemarin," terang Magdalena.
Baca juga: Redahkan Ketegangan Sidang Komisi C, Peserta KMAN VI Dansa Bersama
Baca juga: Sidang Pleno KMAN VI di Jayapura Jadi Ajang Pamer Produk UMKM se Nusantara
Hal senada diakui oleh Risdiani, pelaku UMKM yang juga merupakan anggota Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) perwakilan Lombok Utara.
Walaupun baru mulai berjualan sehari yang lalu, produk UMKM unggulan dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) diserbu pengunjung.
Keuntungan penjualan 50 topi bermotif tenun khas NTB mencapai Rp 2 juta.
Harga satu topi dibanderol Rp 70 ribu, sehingga hasil keseluruhan penjualan topi sebanyak Rp 3.500.000.
Adapun kain tenun yang diboyong dari Lombok Utara adalah kain khas Suku Bayan dengan dominan warna hitam dan merah. (*)
