Ekspedisi Tim Peneliti BRIDA Papua Barat Temukan Spesies Anggrek Baru dan Anggrek Hampir Punah
"Anggrek biru yang tidak terlihat selama hampir 80 tahun sejak pertama kali dikumpulkan pada tahun 1938 oleh ahli entomologi Inggris Evelyn Cheesman
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Elias Andi Ponganan
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Ekspedisi Tim Peneliti Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Papua Barat menemukan jenis anggrek baru, dan jenis anggrek yang dikira telah punah.
Ekspedisi tersebut dilakukan di Pulau Waigeo, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya sejak tahun 2020
Kepala Sub Bidang Diseminasi dan Publikasi, BRIDA Papua Barat, Ezrom Batorinding mengatakan, jenis anggrek baru yang ditemukan di Pulau Waigeo adalah Subspesies Dendrobium lancilabium J.J.Sm. subsp.wuryae.
Sementara anggrek jenis Dendrobium azureum Schuit ditemukan kembali di Gunung Nok pada Februari 2020.
"Anggrek biru yang tidak terlihat selama hampir 80 tahun sejak pertama kali dikumpulkan pada tahun 1938 oleh ahli entomologi Inggris Evelyn Cheesman akhirnya ditemukan kembali," ujar Ezrom Batorinding di Manokwari, Rabu (14/12/2022) malam.
Baca juga: BRIDA Papua Barat Gelar Rapat Koordinasi, Bahas Sistem Pendataan Kekayaan Intelektual Komunal
Baca juga: BRIDA Papua Barat Temukan Spesies Anggrek Baru di Raja Ampat, Dedikasikan Nama Istri Wapres Wury
Menurut dia, penemuan kembali anggrek biru itu sontak menggemparkan peneliti botani di dalam dan luar negeri.
Memantik naluri para peneliti untuk mengeksplorasi flora dan fauna di Pulau New Guinea sebagai pulau dengan
keragaman tertinggi di dunia.
Masih pada ekspedisi 2020, ucap dia, setidaknya dua spesies Dendrobium lainnya dari bagian yang sama yaitu sect. Calyptrochilus dan D. azureum ditemukan.
"Kita temukan spesies berbunga putih dan berbunga merah cerah," tambah Ezrom Batorinding.
Baca juga: Prof Charlie: BRIDA Papua Barat Terus Berinovasi Kembangkan Potensi Daerah
Setelah melalui proses telaah mendalam di antara tim peneliti yang dipimpin staf BRIDA Provinsi Papua Barat.
Sekaligus bekerjasama dengan Flora Fauna International Indonesia Programme, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat.
"Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Papua Manokwari dan Royal Botanic Gardens, KEW juga masuk dalam tim kita," papar Ezrom Batorinding.
Dalam hasil publikasi yang telah diterbitkan di Orchideen Journal Vol. 10.1 tahun 2022, pada Rabu (14/12/2022), terkuak spesies yang berbunga putih kemungkinan adalah D. Aphanochilum Kraenzl.
Sedangkan yang berbunga merah cerah terbukti merupakan subspesies baru dari D. lancilabium J.J.Sm.
Baca juga: Pemulihan Populasi Hiu Belimbing di Raja Ampat, Pemprov Papua Barat Komitmen Dukung Proyek StAR
Baca juga: Kabar Baik, Raja Ampat Punya 2 Anakan Hiu Belimbing, Telur-telur Lain Segera Menetas
Ia menerangkan, Subsp. lancilabium merupakan khas Pulau Waigeo, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya.