Capaian Imunisasi Belum Optimal, Puskesmas Sanggeng Target Status Desa UCI Tahun 2023
"Puskesmas Sanggeng pernah dapat desa UCI, tapi beberapa tahun lalu," ujar Aleda Wambrauw saat diwawancarai TribunPapuaBarat.com
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Elias Andi Ponganan
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Sejak awal 2022, Puskesmas Sanggeng, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat menaruh harapan besar bisa mencapai desa atau kelurahan Universal Child Immunization (UCI).
Namun, hingga akhir 2022 cakupan imunisasi lengkap pada bayi belum mencapai 80 persen untuk masuk kategori UCI.
Koordinator Imunisasi Puskesmas Sanggeng, Aleda Wambrauw mengatakan, ada empat kelurahan yang menjadi wilayah kerja yaitu Kelurahan Sangeng, Manokwari Barat, Manokwari Timur, dan Padarni.
Keempat kelurahan itu dilengkapi dengan 27 Posyandu, akan tetapi capaian imunisasinya belum sesuai ekspektasi.
"Puskesmas Sanggeng pernah dapat desa UCI, tapi beberapa tahun lalu," ujar Aleda Wambrauw saat diwawancarai TribunPapuaBarat.com, Jumat (30/12/2022).
Baca juga: BIAN di Manokwari Belum Maksimal, Dokter Spesialis Anak Beberkan Dampak Anak Tidak Imunisasi
Baca juga: BIAN Belum Capai Target, Disinyalir Kesadaran Orangtua untuk Bawa Anak Imunisasi Masih Rendah
Ia melanjutkan, Puskesmas Sanggeng terus berupaya agar pelaksanaan imunisasi lengkap tahun 2023 berjalan maksimal agar mampu meraih status desa atau kelurahan sesuai kategori UCI.
Torehan tersebut bukan sekadar predikat prestisius yang disandang puskesmas sebagai fasilitas layanan kesehatan tingkat pertama.
Akan tetapi, Puskesmas dapat memastikan bahwa hak tiap anak baru lahir hingga usia 9 bulan terpenuhi secara merata melalui penerimaan imunisasi lengkap (Imunisasi rutin lengkap).
"Ketika anak tidak menerima satu saja jenis vaksin, tidak bisa dikatakan imunisasi dasar lengkap," tutur Aleda Wambrauw.
Baca juga: Dinkes Manokwari Imbau Masyarakat Ikut Bulan Imunisasi Anak, Berikut Manfaatnya untuk Kesehatan
Baca juga: Cara Dinkes Manokwari Capai Target Bulan Imunisasi Anak hingga Akhir Juli 2022
Kendala yang dihadapi tenaga kesehatan untuk mencapai target UCI adalah ketidaktertiban sang ibu membawa anaknya diimunisasi.
"Banyak ibu-ibu yang melahirkan di rumah sakit, tapi tidak menerima HB 0. Ketika bawa anak imunisasi ke puskesmas, sudah usia satu atau dua bulan, jadi tong (kita) lanjutkan saja," jelasnya.
Selama tahun 2022 Puskesmas Sanggeng menargetkan 988 bayi diimunisasi HB 0, BCG dan campak.
Tetapi data per Oktober 2022, baru ada 55 (8,83 persen) bayi yang menerima HB 0.
Baca juga: Kemenkes Tak Kirim Logistik, Stok Vaksin Imunisasi BOPV Berbulan-bulan Kosong di Papua Barat
Baca juga: Stok Imunisasi Kosong, Ombudsman Minta Gubernur Papua Barat Segera Ambil Langkah Cepat
Ia menjelaskan, secara beruntun imunisasi dasar lengkap dimulai dari bayi berusia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis B (HB-0).
Beranjak 1 bulan diberikan BCG dan Polio 1. Usia 2 bulan wajib menerima DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2.