Papua Barat Memilih

Rudi Moses: Pemekaran Papua Barat Daya Untungkan Golkar di Pemilu 2024, Begini Kalkulasinya

Kursi Golkar di Papua Barat itu ada delapan, limanya itu adalah kader Golkar yang akan pindah ke Papua Barat Daya,” kata Rudi kepada Tribun.

Penulis: Safwan Ashari | Editor: Thamzil Tahir 2
TribunPapuaBarat.com/Safwan Raharusun
Rudi Franz Moses Timisela_fungsionaris_DPD_Golkar_Papua_Barat, saat dikonfirmasi Tribun, Jumat (13/1/2023). Mantan Ketua DPD Golkar Papua Barat ini optimistis, pemekaran provinsi akan menguntungkan partainya. 

MANOKWARI, TRIBUN-PAPUABARAT.COM —  Fungsionaris Partai Golkar Papua Barat Rudi Franz Moses Timisela (45), menyebut secara politis Partai Beringin akan diuntungkan dengan pemekaran Papua Barat menjadi satu provinsi tambahan, Papua Barat Daya di Sorong.

Keuntungan politik ini terlihat dari komposisi kursi parlemen hasil pemilu legislatif 2019 lalu dan peran Golkar sebagai salah satu partai tua di Indonesia.

Menurutnya, keuntungan itu setidaknya merujuk dua asumsi faktual;

Pertama; “Kursi Golkar di Papua Barat itu ada delapan, limanya itu adalah kader Golkar yang akan pindah ke Papua Barat Daya,” kata Rudi kepada Tribun, Jumat (13/1/2023) siang.

Mantan Ketua DPD Golkar Papua Barat (2015-2019) ini, juga menilai keuntungan kedua adalah posisi Ketua DPRD itu kader Golkar (Orgenes Wonggor).

“Posisi Ketua DPRD Papua ini amat strategis secara politis dan pemerintahan, Nah ini tergantung cara mengkonsolidasikan sumber daya partai dan pengaruh parlementarian,” ujar mantan anggota parlemen tiga periode di Papua Barat ini.

Merujuk data pemilu 2019, Rudi juga optimistis, Golkar di Pemilu Februari 2024 nanti, parlemen Papua Barat Daya juga bisa jadi pemenang dan bisa jadi Ketua DPRD.

“Kalau Golkar menang pemilu di Papua Barat Daya, dan masih bisa mempertahankan kursi parlemen di Papua Barat, maka hasil pemilu 2024 Golkar masih bisa menguasai parlemen threshold nasional dan Indonesia timur,” ujar mantan calon wakil bupati Manokwari ini.

012023_Rudi Franz Moses Timisela_fungsionaris_DPD_Golkar_papua_barat_02
FUNGSIONARIS GOLKAR _ Rudi Franz Moses Timisela_fungsionaris_DPD_Golkar_Papua Barat, saat diwawancara TribunPapuaBarat.com, Jumat (13/1/2023).

Merujuk data Golkar menjadi pemenang kedua pemilu 2019 di Papua Barat, namun meraih kursi ketua DPRD.

Dari 45 kursi parlemen Papua Barat, Golkar mengontrol 8 kursi.

Setelah pemekaran, 5 legislator provinsi dari Golkar pindah palagan pertarungan politik ke Papua Barat Daya.

Politisi Golkar itu dua dari Dapil II Kota Sorong (Max A. Hehanussa, dan Yosafat Kambu), dua Febry Jein Andjar, Nansy Prisilla Karundeng, dari Dapil Papua Barat III ( Kabupaten Sorong, Kabupaten Raja Ampat), dan satu Ortis F. Sagrimdari Dapil Papua Barat IV  Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Maybrat.

Hasil suara legislator Golkar pemilu lalu di DPRD Papua Barat, rinciannnya:

1. Orgenes Wonggor, Papua Barat 1 (8.490 suara)
2. Max A. Hehanussa, Papua Barat 2 (4.522 suara)
3. Yosafat Kambu, Papua Barat 2 (3.026 suara)
4. Febry Jein Andjar Papua Barat 3, (6.502 suara)
5. Nansy Prisilla Karundeng, Papua Barat 3 (5.079)
6. Ortis F Sagrim Papua Barat 4 (6.243 suara)
7. Mafa Usnawas, Papua Barat 5 (5.054 suara)
8. Elias Lamere, Papua Barat 5 (3.371 suara)

Dari hasil rekapitulasi suara pemilu 2019 lalu, Golkar meraih 103.012 suara, Golkar dibawah Partai NasDem (109.157 suara) dari 13 kabupaten/kota di Papua Barat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved