Tak Perlu Antre Lama Berobat ke Puskesmas atau Rumah Sakit, BPJS Kesehatan Hadirkan Antrean Online

Fitur antrean online layanan kesehatan di Puskesmas dan rumah sakit, diharapkan memudahkan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Penulis: R Julaini | Editor: Haryanto
ISTIMEWA/BPJS KESEHATAN MANOKWARI
FITUR ANTREAN - Peserta BPJS Kesehatan, Hendra (32) memamerkan fitur antrean online di aplikasi mobile JKN, saat mengantre di Kantor BPJS Kesehatan Manokwari, Jumat (27/1/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Hadirnya layanan online memudahkan masyarakat. Termasuk layanan online bidang kesehatan.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengembangkan aplikasi mobile JKN berupa layanan antrean online.

Antrean online diterapkan untuk masyarakat saat berobat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), seperti Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) seperti rumah sakit.

Bagi Hendra (32), antrean online yang dihadirkan BPJS Kesehatan membantunya menghemat waktu saat berobat.

"Kalau dulu antre manual paling cepat mengantre satu jam. Sekarang dengan layanan antrean online, kapan kita datang sudah bisa kita perkirakan," ujar Hendra, dalam keterangan tertulis BPJS Kesehatan Cabang Manokwari yang diterima, Sabtu (28/1/2023).

Baca juga: BPJS Kesehatan Manokwari Sebut KTP Bisa Jadi Identitas Peserta JKN

Hendra telah menggunakan antrean online beberapa kali di klinik.

Baru satu kali digunakannya berobat di rumah sakit.

Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer, BPJS Kesehatan Manokwari, Nurus Dyah Mustikomurti menyebut fitur antrean online di mobile JKN sudah terintegrasi dengan fasilitas kesehatan.

Fitur antrean online layanan kesehatan di Puskesmas dan rumah sakit, diharapkan memudahkan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Tinggal pilih layanan antrean online di mobile JKN. Isi petunjuk, setelah itu dapat nomor antrean," ungkap Nurus.

Baca juga: BPJS Kesehatan Optimis Tahun 2023 Program JKN Di Tanah Papua Akan Lebih Baik

Kehadiran fitur antrean online diharapkannya memudahkan masyarakat.

Layanan itu diinginkan dipakai masyarakat di daerah Timur Indonesia, agar digitalisasi bisa berjalan.

(*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved