Pekabaran Injil 2023
Kisah Pekabaran Injil ke Pulau Mansinam oleh Carl Willhem Ottow dan Johan Gottlob Geissler
Pada 12 Januari 1855, Carl Willem Ottow dan Johann Gotlob Geissler bertolak dari Ternate menuju Teluk Dore Manokwari - Pulau Mansinam
Penulis: redaksi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Dua tokoh gereja, Carl Willhem Ottow asal Belanda dan Johan Gottlob Geissler asal Jerman, merupakan misionaris pertama yang membawa Injil ke Tanah Papua.
Pada 25 Juni 1852, Ottow dan Geissler berangkat dari pelabuhan Rotterdam, Belanda, memakai kapal ke Batavia (Jakarta), sebagai daerah transit pertama sebelum ke Tanah New Guenia (Papua).
Mereka tiba di Batavia pada 7 Oktober 1852 dan tinggal 1, 5 tahun di sana untuk mendapat izin dari pemerintahan saat itu.
Sambil menunggu izin dari pemerintah untuk ke Tanah Papua, Ottow dan Geissler mendirikan sekolah bagi anak-anak pribumi dan Tionghoa di Batavia. Di sana, keduanya juga mempelajari bahasa Melayu.
"Pada 9 Mei 1854, mereka meninggalkan Batavia menuju Ternate dan tiba pada 30 Mei 1854," tulis Gereja Kristen Injili (GKI) yang dikutip TribunPapuaBarat.com pada Sabtu (04/02/2023).
Baca juga: Pj Sekda Papua Barat Buka Malam Sabda dan Nada Rangkaian HUT Pekabaran Injil di Pulau Mansinam
Sambil mempelajari bahasa Arafuru, Ottow dan Geissler tinggal di Ternate selama delapan bulan, Juni 1854 sampai dengan Januari 1855.
Menurut GKI, keduanya belajar bahasa Arafuru karena menduga bahasa yang sama dipakai orang-orang di Tanah Papua.
Pada 12 Januari 1855, Carl Willem Ottow dan Johann Gotlob Geissler bertolak dari Ternate menuju Teluk Dore Manokwari, Mansinam, yang dalam peta dunia disebut sebagai “wilayah iblis atau dunia hitam”.
Kedua misionaris menempuh perjalanan tiga minggu lebih dua hari untuk mencapai Pulau Mansinam.
Akhirnya, mereka tiba di Pantai Pulau Mansinam, Manokwari, pada Minggu pagi, 5 Februari 1855, pukul 06.00 WIT.
Di Pantai pulau Mansinam, Ottow dan Geissler menabhiskan semua pekerja pekabaran Injil di Tanah New Guenia dengan kata-kata “Dalam nama Tuhan, kami menginjakkan kaki di tanah ini”.
Baca juga: Melihat Museum Kisah Pekabaran Injil di Pulau Mansinam yang Terus Berbenah Jelang HUT ke-168 PI
Setelah mengucapkan kata-kata itu, Ottow dan Geissler masuk ke semak-semak lalu berlutut di sana untuk berdoa kepada Tuhan.
Mereka meminta diberi kekuatan spritual dan kebijaksanaan agar semua dapat dimulai dengan baik, serta Tuhan, sudih menaruh belas kasihan kepada orang Papua yang kehidupan saat itu dikenal jahat.
Di tempat Carl Willem Ottow dan Johann Gottlob Geissler berdoa telah dibangun Tugu Pendaratan yang masih ada hingga saat ini.
Sebagai tanda sukacita setelah selamat tiba di Pulau Mansinam, Johann Gottlob Geissler menulis kata-kata berikut:
Pekabaran Injil
Pulau Mansinam
Carl Willhem Ottow
Johann Gottlob Geissler
Tanah Papua
Ottow dan Geissler
Gereja Kristen Injili
GKI
Ottow-Geissler Jangan hanya Sebatas Sebutan Ini Pesan Menyentuh Ketua Sinode GKI di Tanah Papua |
![]() |
---|
Surga Kuliner saat HUT Pekabaran Injil di Mansinam, Pedagang Sajikan Menu Spesial dan Beragam |
![]() |
---|
Cerita Agustina Asaribab Warga Wamena, Rela Antre Berjam-jam Demi Mendapatkan Air Sumur Tua Mansinam |
![]() |
---|
Sukseskan HUT Pekabaran Injil, Partai Garuda Papua Barat Bagikan 600 Kue dan 3.000 Air Mineral |
![]() |
---|
Pemerintah Dorong Pendekatan Berbasis Komunitas dan Religi Bangun Papua Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.