Hermus Indou Akui Paguyuban Tionghoa di Manokwari Perkuat Akulturasi dan Pembangunan

Ketua PSMTI Manokwari, Alexander Irsiandi, mengungkapkan, sejak terbentuk lima tahun lalu di Kabupaten Manokwari, PSMTI aktif dalam kegiatan sosial

TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA
TIONGHOA MANOKWARI – Bupati Manokwari, Hermus Indou (tengah) dan Forkopimda Kabupaten Manokwari berfoto bersama pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Manokwari periode 2022-2026 yang baru saja dilantik di Aula Navis, SMA Katolik Villanova, Susweni, Manokwari, Papua Barat, Kamis (13/4/2023) malam. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengakui kehadiran Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Manokwari tak sekadar mempererat kerukunan antarsesama  etnis Tionghoa.

Lebih dari itu, PSMTI Manokwari memperkuat akulturasi di antara budaya Tionghoa dan budaya Papua.

Mereka sekaligus mempertajam dampak sosial bagi pembangunan di Tanah Papua, khususnya di Kabupaten Manokwari.

Demikian disampaikan Bupati Hermus Indou saat menghadiri pelantikan pengurus PSMTI Manokwari periode 2022-2026 di Aula Navis SMA Katolik Villanova, Susweni, Manokwari, Papua Barat, Kamis (13/4/2023) malam.

Pantauan TribunPapuaBarat.com, acara dibuka dengan penampilan barongsai dari sasana Vihara Buddha Prabha Manokwari.

Baca juga: Kapolda Sumsel Terima Bantuan Senilai Rp 2 M dari Paguyuban Tionghoa: Ini adalah Akidi Effect

 

Belasan pemain barongsai tersebut adalah putra asli Papua yang menamai diri Itachi, akronim dari hitam tapi China.

Dalam balutan kostum singa merah dan kuning, empat pemain barongsai meliuk-liukkan badan di bawah lampion merah yang bergantung di langit-langit atap.

Diiringi tabuhan tambur, gong dan simbal, Bupati Hermus Indou, anggota PSMTI Manokwari dan tamu undangan antusias menyuapi barongsai dengan angpau.

Aula Navis malam kemarin, semarak dengan pernak-pernik hiasan merah senada dengan batik merah yang dikenakan PSMTI Manokwari.

“Ciri  khas orang Tionghoa, yaitu ketika mereka membuka usaha, memilih menetap dan membangun di situ tanpa memandang untung atau rugi. Semangat yang sama untuk membangun Papua,” ujar Hermus Indou.

Baca juga: Sosok Yabes Mambraku, Putra Papua Bangga 12 Tahun Jadi Penari Barongsai di Manokwari

Senada, Ketua Koordinator Wilayah PSMTI se-Tanah Papua, Isak Montolalu, mengungkapkan, kehadiran PSMTI di 167 kabupaten/kota dan 37 provinsi se-Indonesia tak hanya bermaksud untuk memelihara budaya Tionghoa.

Menurut Isak Montolalu, kehadiran PSMTI mesti beradaptasi dengan budaya lokal.

“PSMTI bergerak dalam bidang sosial, budaya dan kemasyarakatan,” tutur Isak Montolalu.

Ia mencontohkan, barongsai, budaya Tionghoa yang sempat terpasung selama 32 tahun lamanya saat masa Orde Baru, tetapi di era reformasi leluasa diperagakan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved