Sosok Yabes Mambraku, Putra Papua Bangga 12 Tahun Jadi Penari Barongsai di Manokwari
Itu serasi dengan pakaian Yabes Mambraku cs, para putra asli Papua, yang mengenakan setelan baju dan celana merah, khas penari barongsai.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Yabes Mambraku (26) dan 11 temannya dengan hormat memasuki Bhaktisala (ruang doa) Vihara Buddha Prabha Manokwari, Papua Barat, Minggu (22/1/2023) pagi.
Di depan altar sudah ada tiga sarung barongsai berkepala singa merah, kuning, dan hitam.
Itu serasi dengan pakaian Yabes Mambraku cs, para putra asli Papua, yang mengenakan setelan baju dan celana merah, khas penari barongsai.
Usai umat Buddhis sembahyang di Tahun Baru China atau Imlek 2574 Kongzili, giliran Yabes Mambraku cs yang melambungkan doa menurut kepercayaan yang dianutnya, Kristen Protestan.
Upasaka Pandita, pemimpin sembahyang, membakar hio dan beberapa kali bersujud di hadapan patung Buddha.
Kemudian, ia memerciki Yabes Mambraku cs dengan air suci.
Baca juga: Imlek 2023 di Manokwari Papua Barat Meriah, Warga Antusias Barongsai Pemuda Asli Papua Keliling Kota
"Tong (kita) sama-sama berdoa supaya tong punya penampilan barongsai keliling bisa lancar," kata Yabes Mambraku saat diwawancarai TribunPapuaBarat.com di Vihara Buddha Prabha Manokwari, Minggu (22/1/2023).
Ia mengatakan ke-12 pemain barongsai saat Imlek 2023 merupakan anggota sasana barongsai Vihara Buddha Prabha, yang diberi julukan 'Hitachi' akronim dari Hitam tapi China.
Mereka berasal dari kompleks sekitar vihara di Jalan Trikora Taman Ria, Wosi, Manokwari, Papua Barat.
Pria kelahiran Manokwari, 30 April 1996, itu mengaku telah hidup berdampingan dengan umat Buddhis sejak usia dini.
Lantaran Vihara Buddha Prabha adalah vihara pertama di Manokwari yang diresmikan pada 21 November 1992.
Hal ini membuat masyarakat sekitar vihara, khususnya orang asli Papua (OAP), akrab dengan perayaan Imlek lengkap dengan tradisinya, seperti bagi angpau dan atraksi barongsai.
Baca juga: Potret Toleransi di Papua Barat pada Momen Imlek 2023 di Vihara Buddha Prabha Manokwari
"Waktu SD tong suka main di vihara, lalu penjaga vihara ajak tong untuk latihan barongsai. Apalagi tong punya kakak-kakak sebelumnya juga sudah main," beber Yabes Mambraku.
Jatuh cinta dengan barongsai, Yabes pun mantap bergabung dengan Hitachi pada 2011.
Sejak saat itu, ucapnya, tiap petang setelah pulang sekolah, Yabes Mambraku akan berlatih barongsai di vihara.
Yabes Mambraku
putra Papua
penari barongsai
barongsai
Vihara Buddha Prabha
Papua Barat
Tahun Baru
Imlek 2574 Kongzili
Imlek
Pertumbuhan Ekonomi Papua Barat Capai 11,11 Persen Selama Semester I 2025 |
![]() |
---|
Donatus Nimbitkendik : 1.000 Seragam Gratis di Fakfak Akan Dibuat Penjahit Lokal |
![]() |
---|
Disdukcapil Manokwari Edukasi Soal Dokumen Kependudukan ke Warga Mansinam |
![]() |
---|
Dinas Kesehatan Latih 30 Bidan dari 10 Puskesmas di Kaimana |
![]() |
---|
Pemda Teluk Bintuni Serahkan SK kepada 439 PPPK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.