Pemalangan SD di Manokwari
Palang SD YPK 19 Firdaus Arowi Manokwari Sudah Dibuka, Senyum Para Murid Mekar Sesaat
Sekira pukul 11.50 WIT, pemilik ulayat tanah mendatangi SD YPK 19 Firdaus Arowi dan kembali melakukan pemalangan sekolah
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Vince Awom berseragam batik merah dan rok pramuka, berjingkrak riang di teras ruang kelas II SD YPK 19 Firdaus Arowi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Rabu (03/05/2023) pagi.
Bocah perempuan berusia tujuh tahun, itu mengaku senang akhirnya bisa bersekolah lagi, setelah palang di sekolahnya dibuka oleh pemilik ulayat.
Sebelumnya, SD YPK 19 Firdaus Arowi telah dipalang pemilik ulayat tanah mulai Jumat, (21/4/2023).
Kemudian atas desakan Bupati Manokwari, Hermus Indou, melalui Dinas Pendidikan dan pihak sekolah, akhirnya pemilik ulayat tanah membuka palang pada Selasa (2/5/2023) siang.
Pantauan TribunPapuaBarat.com pada Rabu pagi, walaupun para murid sudah masuk sekolah, beberapa orang tua ikut berjaga di depan ruang kelas.
Baca juga: BREAKING NEWS - SD YPK 19 Firdaus Manokwari Dipalang, Kepsek: Nasib 128 Murid Dipertaruhkan
Sekira pukul 11.50 WIT, pemilik ulayat tanah mendatangi sekolah dan kembali melakukan memalang pintu ruang kelas dengan ranting kayu.
Aksi dilakukan sebagai bentuk protes atas ketidakhadiran Bupati Manokwari, Hermus Indou, di sekolah, sesuai jadwal yang ditetapkan hari ini.
"Tong (kita) takut kalau dong (mereka/pemilik ulayat) datang lagi. Kemarin dong datang dalam keadaan mabuk, anak-anak lari terhambur, kasihan kan," ujar Maria Bonggoibo (37), orang tua wali murid kelas II SD YPK 19 Firdaus Arowi.
Ia berharap, baik pemerintah maupun pemilik ulayat, dapat menyelesaikan sengketa pelunasan ganti rugi ulayat tanah sekolah ini di meja runding.
Itu agar pemalangan sekolah tidak terjadi lagi, yang menurut dia justru membuat masalah makin runyam.
Baca juga: KNPI Papua Barat Sebut Aksi Pemalangan Bentuk Pembodohan Terhadap Generasi Muda Papua
Ia menyebut imbas pemalangan sekolah paling dirasakan oleh 128 murid SD YPK 19 Firdaus Arowi.
Lantaran, aktivitas belajar-mengajar lumpuh total dan para murid terpaksa dirumahkan.
"Kasihan anak-anak ketinggalan pelajaran. Mereka di rumah, orang tua tidak bisa fokus ajar, harus sama guru," kata warga Kampung Arowi, Kelurahan Pasir Putih, Kabupaten Manokwari itu.
Kepala SD YPK 19 Firdaus Arowi, Soleman Maryen, mengatakan pertemuan antara Pemerintah Kabupaten Manokwari, PSW YPK Manokwari, pihak sekolah, pemerintah kampung dan pemilik ulayat tanah diundur sore ini.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Soleman-Maryen-dan-para-murid-tersenyum-bahagia.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.