Mudik Lebaran 2024

Mudik Lebaran 2024: Penumpang Bandara Rendani Diprediksi Meningkat, Tak Ada Extra Flight

Ia menegaskan, pada Lebaran tahun ini tidak ada tambahan penerbangan atau extra flight di Bandara Rendani.

TribunPapuaBarat.com//Kresensia Kurniawati
POSKO LEBARAN - Pembukaan Posko terpadu angkutan Lebaran tahun 2024 di Bandar Udara (Bandara) Rendani Manokwari, Papua Barat, pada Rabu (3/4/2024). Lonjakan penumpang di Bandara Rendani sudah mulai terjadi pada Selasa, (2/4/2024) dengan total 1.500 penumpang. 

“Jadi, dengan strategi pengaturan sekaligus pemahaman kepada penumpang mengantisipasi kepadatan penumpang di musim mudik Lebaran,” ujarnya.

Kepala Kantor Otban Wilayah IX Manokwari Sigit Pramono menambahkan, penumpang angkutan udara pada Lebaran tahun 2024 diprediksi sebanyak 95.033 orang.

Jumlah ini meningkat dari realisasi penumpang pada Lebaran tahun 2023 yang hanya mencapai 91.283 orang.

Sementara pada musim Lebaran tahun 2022, total ada 95.510 penumpang yang melakukan pergerakan.

Adapun Otban Wilayah IX Manokwari melakukan fungsi pengawasan dan pengendalian di empat provinsi sekaligus.

Di antaranya, Provinsi Papua Barat; Sorong, Provinsi Papua Barat Daya; Biak, Provinsi Papua; dan Nabire, Provinsi Papua Tengah.

Menurut dia, kenaikan penumpang ini pada Lebaran tahun ini didukung kehadiran maskapai penerbangan TransNusa yang akan mulai beroperasi di Bandara Deo Sorong pada Jumat, (5/4/2024) dengan rute Manado dan Ambon.

Ditambah sudah beroperasinya bandara baru seperti Bandara Siboru Fakfak, Papua Barat dan Bandar Udara Douw Aturure Nabire, Papua Tengah.

“Untuk arus mudik, 80 persen sudah dimulai ketika sulit mencari tiket dari minggu lalu didukung karena libur sekolah juga,” jelasnya.

Koordinator posko terpadu angkutan Lebaran tahun 2024 di Bandara Rendani Roger Umboh mengatakan, pembentukan posko bertujuan memastikan kesiapan penanganan pelayanan pesawat udara penumpang dan kargo agar berjalan dengan baik.

Sekaligus melakukan penyesuaian dan penambahan personil maupun sarana prasarana, apabila terjadi lonjakan pada pergerakan pesawat maupun di terminal Bandara Rendani.

Serta, melaporkan pergerakan pergerakan data pesawat penumpang dan kargo, melaporkan kejadian penting atau khusus, seperti di atas 30 menit penanganan penumpang yang melebihi kapasitas terminal, insiden pesawat, extra flight, dan lainnya.

“Melakuka  koordinasi dengan instansi terkait terhadap penyelenggaraan dan pengawasan posko angkutan udara pada masa Lebaran  tahun 2024,” tutupnya.

(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved