Tanggapi Kritikan Soal CPNS, Markus Waran: Ini Motivasi untuk Lebih Baik

"Tanpa kritikan, kita akan anggap semuanya baik-baik saja. Tiba-tiba dia meledak, baru kita kaget," ujar Markus Waran.

TribunPapuaBarat.com/Andika Gumenggilung
Bupati Manokwari, Markus Waran, saat memimpin apel gabungan di halaman Kantor Bupati Mansel, Papua Barat, Jumat (5/4/2024). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANSEL - Bupati Manokwari Selatan (Mansel), Markus Waran, merespons kritikan yang dilayangkan untuk dirinya, termasuk soal polemik kuota 116 CPNS Formasi 2018.

Orang nomor satu di Mansel tersebut menuturkan, kritikan akan menjadi motivasi untuk lebih baik lagi menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah. 

"Hal-hal seperti itu sudah biasa. Saya senang mendapatkan kritik dari masyarakat dan menjadi motivasi untuk jadi lebih baik membangun masyarakat di Manokwari Selatan," ujarnya saat memimpin apel gabungan di halaman Kantor Bupati Mansel, Jumat (5/4/2024). 

Menurutnya, tanpa kritikan, tidak akan ada evaluasi yang menjadi motivasi untuk menuju ke arah yang lebih baik. 

Baca juga: Ini Sikap KNPI Mansel Soal Polemik Kuota 116 CPNS 2018

 

"Tanpa kritikan, kita akan anggap semuanya baik-baik saja. Tiba-tiba dia meledak, baru kita kaget," ujar Markus Waran.

Semua harus belajar dengan baik, ucapnya, agar bisa melaksanakan tanggung jawab dengan baik ketika dipercayakan menjadi pemimpin.

Bupati Manokwari Selatan itu sempat bertemu dengan tim pencari kerja (Pencaker) di ruang kerjanya, Selasa (26/3/2024). 

Tim pencari kerja berkordinasi dengan Markus Waran untuk mendorong agar kebijakan 116 CPNS 2018  dikembalikan ke Pemkab Mansel. 

Selain itu, mereka juga meminta agar kuota 116 CPNS tersebut bisa direvisi dan diisi oleh orang asli Papua (OAP). 

Baca juga: Michael Inden: Kuota CPNS 116 Formasi 2028 Harus Diisi Seratus Persen OAP

Menyikapi hal itu, Bupati Markus Waran mengatakan Pemkab Mansel sempat menunda pengumunan kuota 116 CPNS.

"Karena waktu itu ada demo dari para pencaker. Kami pending karena ada demo dan kita tolak karena 116 CPNS itu diisi mayoritas bukan oleh OAP dan tidak sesuai dengan presentasi 80:20," tuturnya. 

Ia mengatakan tidak bermaksud mengabaikan nama-nama yang sudah tercantum di daftar 116 CPNS.

"Nanti kita bijaki. Kalau yang 80 persen untuk OAP sudah terpenuhi, yang 20 persen juga kita bijaki untuk mereka masuk," kata Markus Waran. (*) 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved