Berita Papua Barat
Forum Honorer Papua Barat Bakal Bertemu Pemprov, Ini Yang Akan Dibahas
"Jadi kami harap proses pelaksanaan pengangkatan ini bisa cepat, karena tahun 2024 adalah tahun terakhir untuk pengangkatan honorer," jelasnya.
Penulis: Marvin Raubaba | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Forum Honorer tahun 2013-2021, menggelar pertemuan di Taman Arfai, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat pada, Rabu (15/5/2024).
Agenda tersebut digelar dalam menindak lanjuti hasil pertemuan bersama MRP Papua Barat belum lama ini, untuk menyurati pemerintah Provinsi Papua Barat agar dapat beraudiensi dengan para tenaga honorer.
"Jadi surat sudah keluar besok kita siap bertemu dengan Gubernur dan Sekda," kata Koordinator Forum Honorer 2013-2021, Ottow Krimadi.
Baca juga: Massa Guru Honorer Nyaris Palang Kantor BKPP Tekuk Bintuni, Pertanyakan Soal Penerimaan CPNS
Baca juga: Honorer Pemkab Fakfak Bakal Dirumahkan, Untung Tamsil: Itu Berita Tidak Benar
Sehingga, pertemuan yang diadakan kali ini untuk memutuskan 10 orang perwakilan yang siap menyampaikan aspirasi para tenaga honorer kepada pemerintah.
Disampaikan, pada pertemuan dengan pemerintah, pihaknya bakal menyampaikan aspirasinya terkait pengangkatan honorer yang telah bertugas selama 10 hingga 15 tahun di lingkup Pemprov Papua Barat.
Selain itu, pihaknya juga menolak adanya pengangkatan honorer menjadi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dan meminta agar pemerintah memberikan penambahan kuota honorer.
"Jadi kami harap proses pelaksanaan pengangkatan ini bisa cepat, karena tahun 2024 adalah tahun terakhir untuk pengangkatan honorer," jelasnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, dari data yang dikumpulkan pihaknya terkait jumlah honorer di Papua Barat adalah 1.338, sementara kuota yang disiapkan pemerintah sebanyak 1.002.
Sehingga hal tersebut menjadi atensi para tenaga honorer dalam memperjuangkan nasib mereka kedepannya.
"Ini yang saya pikir, kita punya orang-orang tua yang menjabat di atas, mungkin bisa perhatikan kita punya aspirasi. Jadi kita harap mungkin para pimpinan bisa memperhatikan kita punya nasib," pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.