Berita Mansel

Tekno Organik Papua Bakal Pasarkan Pupuk Hayati Cair di Mansel

Untuk sertifikat uji efektivitas kata Frans Rumbarar, Kementerian Pertanian RI telah menunjuk Universitas Padjadjaran untuk melakukannya.

Istimewa
Ilustrasi petani saat menggunakan pupuk organik hayati dan pembenah tanah dari Tekno Organik Papua. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANSEL - CV. Tekno Organik Papua yang memproduksi pupuk organik hayati dan pembenah tanah, Tekno Organik Papua (TOP), bakal menyasar pasar di Tanah Papua dan bahkan seluruh Nusantara, tidak terkecuali Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel). 

Direktur CV Tekno Organik Papua Frans Rumbarar menerangkan, Pupuk Organik, Hayati dan Pembenah Tanah, Tekno Organik Papua (TOP) cocok dengan segala jenis tanaman, yang notabene sudah dirintis sejak sepuluh tahun yang lalu. 

"Namun sekarang, kita baru mengantongi Ijin Edar dari Kementerian RI" tuturnya, Senin (23/9/2024).

Baca juga: Pupuk Kaltim Siapkan SDM Anak-anak Fakfak Lulusan IPB untuk Operasional Pabrik 

Baca juga: Pupuk Kaltim: Proses Pembebasan Lahan Masih Dilakukan untuk Bangun Pabrik di Fakfak Papua Barat

Untuk sertifikat uji efektivitas kata Frans Rumbarar, Kementerian Pertanian RI telah menunjuk Universitas Padjadjaran untuk melakukannya.

"Disitu diuji pada tanaman jagung hibrida, di lahan yang luas dan terbuka, yang notabene cukup sulit. Namun syukur pupuk ini mampu untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman," ujarnya. 

Dijelaskan Frans Rumbarar, ada sejumlah keunggulan yang dimiliki Pupuk Tekno Organik Papua, tidak hanya menyuburkan tanaman, tetapi juga sebagai pestisida alami untuk membasmi hama pada tanaman, khususnya mikroba patogen, ungkapnya. 

"Apalagi di dalam Pupuk Organik, Hayati dan Pembenah Tanah. Tekno Organik Papua (TOP), terdapat banyak mikroba yang bisa menjaga kesehatan tanah dari resistensi kimia dan menjaga ketersediaan nutrisi untuk tanaman," sambungnya. 

Dengan kata lain mikroba sebagai pengurai, dikatakan Frans Rumbarar, dan tanah sebagai media tanam bisa terus subur dan terhindar dari efek negatif penggunaan pupuk kimia berlebihan.

"maka untuk mengembalikan kesehatan tanah dari efek negatif kimia, agar kembali seperti sediakala butuh waktu bertahun-tahun, dengan kandungan mikroba yang ada di dalam Pupuk TOP (Tekno Organik Papua), bisa menguraikan bahan kimia dalam tanah dalam waktu dua minggu sampai satu bulan," jelasnya. 

"Karena kalau kita perhatikan, tanah yang menggunakan pupuk kimia, tanahnya itu akan rusak, dan memengaruhi tanaman yang tumbuh. Contoh tanaman padi, itu nanti makin lama bulir-bulirnya akan mengecil. Namun, dengan Pupuk TOP (Tekno Organik Papua) ini, produktivitas tanaman serta bulir padi akan lebih subur dan meningkat," sambungnya menambahkan. 

Saat ini, kata Frans Rumbarar, pihaknya akan membangun komunikasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Mansel, untuk bisa memanfaatkan Pupuk Organik, Hayati dan Pembenah Tanah, Tekno Organik Papua (TOP), sebagai pupuk hayati pertama yang diproduksi di Tanah Papua. 

"Karena kita juga berkeinginan membantu para petani, dalam memberikan pelatihan-pelatihan tata cara yang benar dalam mengaplikasikannya ke tanaman," ucapnya. 

"Pupuk Tekno Organik Papua (TOP), telah digunakan di beberapa daerah di Papua dan para petani sudah merasakan manfaatnya, terkait kualitas, produktivitas dan yang lebih jauh lagi soal kesehatan tanah yang bisa terus terjaga," pungkasnya.

 (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved