Berita Manokwari

Pemalangan di Depan Pasar Ikan Sanggeng, Kompol Wisnu Imbau Ini ke Warga dan Pemkab Manokwari

"Langkah sosialisasi yang intens dan menyeluruh sangat penting agar ke depan pelaksanaan relokasi dapat berjalan dengan baik dan tanpa hambatan"

TribunPapuaBarat.com//Frans
Pemalangan jalan terjadi di depan Gereja Logos, kawasan Pasar Ikan Sanggeng, Rabu (18/6/2025). Aksi ini sebagai bentuk penolakan warga terhadap rencana pengukuran rumah oleh tim dari Pemerintah Kabupaten Manokwari. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pemalangan jalan terjadi di depan Gereja Logos, kawasan Pasar Ikan Sanggeng, Rabu (18/6/2025).

Aksi itu sebagai bentuk penolakan warga terhadap rencana pengukuran rumah oleh tim dari Pemerintah Kabupaten Manokwari.

Pengukuran ini terkait dengan rencana relokasi pemukiman dan pembagian los kios di Pasar Sanggeng yang baru.

Kabag Ops Polresta Manokwari, Kompol Wisnu Prasetyo menjelaskan, pemalangan dilakukan warga sebagai bentuk penolakan terhadap tim yang akan melakukan pengukuran bangunan di sekitar area pasar.

Baca juga: Terkait Relokasi Kantor PT Ebier Suth Ransiki ke Gedung Inovasi, Ini Kata Jacob Fonataba

Baca juga: Pemkab Fakfak Mulai Relokasi PKL RTH Jl Salasa Namudat ke Pasar Kelapa II

"Sebelumnya sudah ada sosialisasi dari Pemda terkait relokasi dan pembagian los kios di pasar yang baru, namun tampaknya masih ada warga yang belum setuju. Bisa jadi karena kurangnya pemahaman atau belum tersampaikannya informasi secara menyeluruh," kata Kompol Wisnu.

Ia mengatakan, pemalangan terjadi ketika tim dari Pemkab Manokwari hendak memasuki area pasar untuk melakukan pengukuran ulang terhadap bangunan yang terdampak relokasi.

Warga menutup akses jalan masuk tepat di depan Gereja Logos menggunakan palang kayu.

Setelah menerima informasi kejadian tersebut, aparat dari Polresta Manokwari langsung menuju lokasi dan melakukan pendekatan persuasif kepada warga.

"Kami ajak masyarakat untuk berdialog dan akhirnya palang sudah dibuka. Akses jalan sudah bisa dilalui kembali. Namun warga tetap menolak dilakukan pengukuran," lanjut Kompol Wisnu.

 

Ia juga mengimbau agar Pemerintah Kabupaten Manokwari kembali melakukan sosialisasi secara menyeluruh kepada warga terdampak agar tidak terjadi kesalahpahaman yang memicu konflik di kemudian hari.

"Langkah sosialisasi yang intens dan menyeluruh sangat penting agar ke depan pelaksanaan relokasi dapat berjalan dengan baik dan tanpa hambatan seperti yang terjadi hari ini," tutupnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved