Berita Fakfak

Pro dan Kontra Kehadirian Maxim di Fakfak, Berikut Tanggapan Warga Kota Pala

"Kemarin yang honorer dirumahkan sudah beralih jadi driver Maxim jadi ya berarti barang ini (Maxim) masuk di Fakfak tentu membantu masyarakat,"

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
Dokumen Maxim via Tribunnews
Ilustrasi Maxim 

"Kami menilai Maxim tidak punya etika masuk dan beroperasi di Kabupaten Fakfak tanpa permisi," ujarnya.

Ia juga menyinggung soal hak kesulungan anak negeri, di mana termuat dalam amanat Undang-undang Otonomi Khusus (Otsus).

"Perlu kami sampaikan banyak anak-anak Fakfak yang berprofesi sebagai ojek dan mencari penghidupan termasuk pimpinan yang ada di ojek pangkalan juga merupakan anak-anak negeri," bebernya.

Sebelumnya, sebanyak 20 orang perwakilan ojek konvensional temui pimpinan DPRD guna mengikuti audiensi.

Pantauan TribunPapuaBarat.com Rabu (18/6/2025), 20 orang tersebut telah disepakati bersama untuk masuk sebelum aksi berlangsung.

Sebelumnya, massa melakukan konvoi dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) Ma'ruf Amin menuju Kantor DPRD Fakfak Papua Barat dan langsung melakukan aksi menyampaikan pendapat di muka umum.

"Kami memohon dengan segala kerendahan hati kepada pimpinan dewan yang terhormat untuk mengeluarkan mereka (Maxim) dari Kabupaten Fakfak," tutur

Ketua Umum Organisasi Ojek Mandiri Fakfak, Mohammad Patiran menyebutkan pihaknya datang mewakili semua tukang ojek dari 2001.

"Kami bersepakat dan bersatu menolak dengan tegas Maxim dari Kabupaten Fakfak Papua Barat," tegasnya bersepakat.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved