Amnesty Chapter UNIPA Gelar Diskusi Publik Bertajuk 'Analisis Sosial dan Menulis Kritis'

Suryawan membagikan pandangannya akan pentingnya menulis secara kritis berdasarkan realita sosial yang terjadi di tanah Papua

TribunPapuaBarat.com/Matius Pilamo Siep
DISKUSI - Momen peserta diskusi publik bertajuk “Analisis Sosial dan Menulis Kritis” yang digelar Amnesty International Chapter Universitas Papua (UNIPA) di Aula Asrama Mahasiswa Katolik Villanova, Amban, Manokwari, Papua Barat, Minggu (10/8/2025) 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Amnesty International Chapter Universitas Papua (UNIPA) menggelar diskusi publik  di Aula Asrama Mahasiswa Katolik Villanova, Amban Manokwari, Minggu (10/8/2025).

Diskusi publik bertajuk "Analisis Sosial dan Menulis Kritis” ini  menghadirkan Antropolog, Dr. I Ngurah Suryawan sebagai narasumber utama.

Dalam paparannya, Dr. Suryawan membagikan pandangannya akan pentingnya menulis secara kritis berdasarkan realita sosial yang terjadi di tanah Papua.

Khususnya menyangkut persoalan masyarakat adat, konflik berkepanjangan, persolan gender serta ancaman terhadap hak-hak dasar warga negara.

“Kita hanya bisa melakukan perlawanan melalui kampanye dengan tulisan,” ujar Dr. Suryawan dalam forum tersebut.

Dosen dan penulis buku ini juga menyampaikan apresiasi atas komitmen Amnesty Chapter UNIPA dalam mengadvokasi berbagai persoalan kemanusiaan yang terjadi di tanah Papua.

Baca juga: BEM dan Amnesty Universitas Papua Bantu Pengungsi di Distrik Oksop Pegunungan Bintang

Menurutnya, diskusi seperti ini penting untuk terus dikembangkan, sebagai upaya mendorong budaya menulis yang berpijak pada kenyataan sosial di lapangan.

Paskalis Haluk, Koordinator Amnesty Chapter UNIPA, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangun ruang belajar bersama bagi pemuda dan mahasiswa untuk berpikir dan menulis kritis. 

Ia menegaskan bahwa literasi kritis sangat penting dalam menghadapi realitas sosial yang kompleks di tanah Papua.

“Keterlibatan anak muda sangat penting untuk menulis secara kritis berdasarkan realita yang terjadi," kata Paskalis.

Ia berharap melalui kegiatan ini, setiap peserta bisa menyumbangkan tulisan yang nantinya akan dihimpun dalam sebuah buku bersama.

Paskalis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. I Ngurah Suryawan sebagai narasumber yang dinilai memiliki pengalaman dan pemahaman mendalam terhadap dinamika sosial tanah Papua.

Diskusi publik ini turut dihadiri berbagai kalangan, antara lain Direktur Bentara Papua, Yanuarius Anouw, Ketua Rumah Noken, Risna, perwakilan Komite Nasional Papua Barat (KNPB), serta peserta lainnya dari berbagai elemen mahasiswa dan masyarakat sipil.

Dalam sesi diskusi, Yanuarius Anouw menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah positif dalam membuka ruang diskusi dan ekspresi gagasan secara bebas dan bertanggung jawab.

Baca juga: BEM UNIPA Suarakan Isu Masyarakat Adat Papua di Kongres BEM SI

“Ini kegiatan yang sangat baik karena memberikan ruang kepada anak muda untuk berpikir kritis dan menuliskan gagasannya,"tuturnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved