Pengakuan Pelaku Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Simpan Dendam Gara-gara Uang 750 Ribu

Motif pembunuhan satu keluarga di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mulai terungkap.

|
eki yulianto/tribun jabar
KARANGAN BUNGA - Karangan bunga yang dikirimkan mantan Bupati Indramayu, Nina Agustina kepada satu keluarga yang menjadi korban pembunuhan di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa 2 September 2025. 

Ia pun kemudian meminta izin kepada saudaranya yang lain untuk mendobrak paksa pintu rumah tersebut.

Roemah juga mengaku ada kekhawatiran karena sudah beberapa hari tidak bertemu dengan para korban.

Selain itu mereka juga meminta izin kepada saudaranya yang lain untuk mendobrak paksa pintu rumah tersebut.

DISALATKAN - Suasana duka menyelimuti Masjid Madania, Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Rabu (3/9/2025). Lima jenazah korban dugaan pembunuhan satu keluarga asal Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, disalatkan sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nyairesik, Sindang.
DISALATKAN - Suasana duka menyelimuti Masjid Madania, Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Rabu (3/9/2025). Lima jenazah korban dugaan pembunuhan satu keluarga asal Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, disalatkan sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nyairesik, Sindang. (eki)

Bau Busuk Menyengat

Awalnya saat pintu dibuka, ada bau busuk menyengat dari dalam rumag.

Namun para korban tak ditemukan di manapun

Setiap ruangan pun ia geledah sampai mencari ke kolong tempat tidur.

Roemah dan lainnya pun sempat kembali pulang.

Namun ia kembali lagi ke dalam rumah korban bersama sang anak.

Saat itu  pandangannya tertuju ke gundukan tanah di rumah bagian belakang.

Dengan menggunakan pisau, Roemah mencoba mengorek tanah tersebut. 

Ternyata di dalamnya ada mayat manusia, ia pun langsung menjerit ketakutan sekaligus kaget.

Melihat pemandangan yang mengerikan tersebut, Roemah langsung menjerit.

Kedua kakinya lemas, ia juga tidak berhenti mengucap istigfar.

"Saya tuh lemes ininya (lututnya), ya Allah yang masih kecil juga dihabisi (dihilangkan nyawanya) semua," ujarnya.

Baca juga: Pendataan OAP di Kabupaten Manokwari Ditargetkan Rampung Tahun Ini

Suaminya pun datang turut mengecek, ditemukan mayat tersebut adalah H Sahroni dan kondisinya pun sudah membusuk.

Saat itu Roemah tak tau jika gundukan tanah tersebut berisi lima jasad.

Hingga saat menunggu proses evakuasi, ia baru tau ada lima jasad.

"Saya tanya ke bapak polisi, katanya tuh korbannya enggak cuma satu, terus saya tanya lagi ada berapa pak? Pak polisinya enggak berani ngomong, cuma tunjukkan 5 jari," ujar dia.

Keterangan dari pihak kepolisian bahwa Budi (salah satu korban) ditemukan dengan kondisi tangan dan kakinya terikat.

Kemudian, kondisi H Sahroni (korban) kepalanya dibekap pakai sarung. 

Dugaan pembunuhan ini juga diperkuat dengan kondisi kamar tidur dan kamar mandi rumah korban yang terdapat bercak darah.

Dari olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi mengamankan beberapa barang bukti. 

"Di antaranya yang kami amankan ada satu buah cangkul, satu buah ember kecil, satu buah seprei biru dengan bercak darah, serta satu buah terpal biru dengan bercak darah," ujar Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno. (*)

 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved