4 Perbedaan Gejala Demam Berdarah dan Covid-19 yang Perlu Kamu Ketahui
Sejumlah gejala virus demam berdarah dengue (DBD) dan virus penyebab Covid-19 memang mirip di tahap awal.
Fase kritis
Kita mungkin akan melihat tanda-tanda peringatan hingga gejala berat muncul.
Perburukan klinis yang cepat dapat terjadi dalam waktu 48 jam setelah demam (3-7 hari setelah onset demam).
Sementara pada Covid-19, gejala ringan sampai sedang meliputi:
- Demam atau menggigil.
- Batuk.
- Sesak napas atau kesulitan bernapas.
- Kelelahan.
- Nyeri otot atau tubuh.
- Sakit kepala.
- Kehilangan rasa atau bau.
- Sakit tenggorokan.
- Hidung tersumbat atau pilek.
- Mual atau muntah.
- Diare
Beberapa orang mungkin mengalami gejala di luar daftar ini. Namun, gejala Covid-19 yang ditulis merupakan gejala yang dialami sebagian besar penderita.
Baca juga: Ingin Perkuat Sistem Imun di Tengah Pandemi? Ini 4 Cara Mudah yang Bisa Kamu Lakukan
4. Sakit Parah
Demam berdarah berat didefinisikan lewat salah satu gejala dan tanda berikut:
- Kebocoran plasma yang menyebabkan syok.
- Akumulasi cairan dengan gangguan pernapasan.
- Perdarahan hebat dengan trombositopenia.
- Gangguan organ parah seperti penyakit hati dengan peningkatan transaminase, atau meningoensefalitis dengan gangguan kesadaran.
- Gangguan jantung
Sedangkan pada Covid-19, waktu rata-rata untuk sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) berkisar antara 8-12 hari dan waktu rata-rata untuk masuk ICU berkisar antara 10-12 hari.
Tanda dan gejala Covid-19 parah dapat meliputi:
- Sesak napas.
- Hipoksia.
- Gagal napas.
- Syok.
- Disfungsi sistem multiorgan.
Dokter dan tenaga kesehatan harus menyadari potensi kondisi yang cepat memburuk pada beberapa pasien, satu minggu setelah onset penyakit. (*)
Berita lainnya terkait kesehatan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gejalanya Mirip, Ini 4 Perbedaan Demam Berdarah dan Covid-19