Kasus Malaria Tinggi, Dinkes Manokwari: Banyak juga Pasien dari Luar Kabupaten Manokwari

Angka kasus malaria di Kabupaten Manokwari tertinggi dibanding enam kabupaten lain di Papua Barat, yang mencatat 1.000 kasus.

Penulis: R Julaini | Editor: Tarsisius Sutomonaio
DINKES PAPUA BARAT
Perwakilan Dinas Kesehatan Papua Barat memberikan kelambu ke Kepala Puskesmas Sanggeng, Lumiana Hutapea, Jumat (3/3/2023). Kasus malaria di Kabupaten Manokwari tertinggi diibanding enam kabupaten lain. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Kasus malaria pada 2022 di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, berjumlah 7.325 kasus.

Angka ini adalah kasus malaria tertinggi dibanding enam kabupaten lain di Papua Barat, yang mencatat 1.000 kasus.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Manokwari, Rahimi, mengatakan tingginya kasus malaria karena ada anggapan awam bahwa malaria akibat daya tahan tubuh menurun.

"Padahal seharusnya tidak dianggap seperti itu. Jika dianggap demikian, upaya untuk mencegah malaria jadi lebih sulit," kata Rahimi.

Baca juga: Kasus Malaria di Papua Barat Daya 3.663, Raja Ampat dan Tambrauw Berstatus Endemis Tinggi

 

Di sisi lain, ia menyebut pasien malaria kebanyakan berasal dari luar daerah Kabupaten Manokwari.

Rahimi menyebut hal itu lumrah karena Kabupaten Manokwari juga menjadi daerah persinggahan atau transit sebelum ke kabupaten lain di Papua Barat.

"Bahkan ada pasien yang memang tujuan berobatnya di sini," ujar Rahimi.

Baca juga: Ada 1.725 Orang Positif Malaria di Manokwari, Terbanyak di Distrik Prafi

Ia optimistis program eliminasi malaria pada 2027 bisa tercapai dan berharap Dinas Kesehatan mendapat dukungan masyarakat.

Ia juga meminta agar semua Posyandu di Kabupaten Manokwari diharapkan meningkatkan sosialisasi pencegahan malaria.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved